REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayah Edinson Cavani, Luis, mengeklaim putranya tidak akan memperpanjang kontraknya di Manchester United yang kedaluwarsa akhir musim ini. Sanksi larangan bertanding tiga laga yang dijatuhkan oleh FA terkait unggahan yang dianggap berbau rasial pada Desember 2020, disebut Luis membuat Cavani tidak nyaman di Inggris. Padahal, bulan lalu pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengatakan MU bakal memulai negosiasi perpanjangan kontrak bersama penyerang berusia 34 tahun itu.
Menurut Luis, Cavani sudah lama mempertimbangkan untuk bermain di klub Amerika Latin agar bisa lebih dekat dengan keluarganya. Ia mengklaim pihaknya sudah berbicara bersama presiden Boca Juniors Juan Roman Riquelme soal kemungkinan memboyong penyerang Uruguay itu ke Argentina pada akhir musim nanti.
"Ia merasa tidak nyaman," kata Luis kepada program Superfutbol asuhan jaringan Argettina TyC Sports sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (10/3). "Sudah dua tahun terakhir ia berpikir agar lebih dekat dengan keluarga dan saya pikir Edi akan bermain untuk salah satu tim di Amerika Latin. Edinson sudah banyak berbicara dengan Riquelme soal rencana main untuk Boca. Saya pribadi ingin dia main di sebuah tim yang punya peluang menjuarai sesuatu dan saya pikir ia akan pulang di akhir musim," ujarnya menambahkan.
Cavani menjadi sorotan pada akhir 2020 ketika unggahan media sosialnya membubuhkan kata 'negrito' dan dipermasalahkan oleh FA karena dianggap berbau rasial.
Cavani menyebutnya sebagai ungkapan kedekatan dengan seorang teman dan FA memahami bahwa itu tidak sepenuhnya berniat rasis, tetapi 'ketidakniatan' tidak dianggap cukup.
FA berargumen bahwa 'penggemar Liga Inggris' akan menganggap kata itu bernada serangan rasial dan menurut Luis insiden itu jadi pengalaman buruk bagi Cavani. "Mereka menghukumnya tiga pertandingan untuk omong kosong ini. Di sini kami selalu menggunakan kata 'negrito'. Kami bukan golongan rasis. Itu jadi bagian pertimbangannya untuk kembali ke Amerika Latin," kata Luis.