REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions Juventus melawan FC Porto, Cristiano Ronaldo menyatakan, skuad Bianconeri perlu meningkatkan penampilan di kompetisi Eropa. Namun tiga pekan kemudian, Juve tersingkir dari kompetisi.
Faktanya, dalam tiga tahun saat Ronaldo, pemenang lima kali Ballon d'Or, berada di Juventus, timnya tersingkir di perempat final, melawan Ajax (2019) dan di babak 16 besar melawan Lyon (2020) dan Porto (2021). Terlebih lagi, untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Champions, Juventus harus tersingkir di babak 16 besar dalam dua musim berturut-turut.
Dilansir Marca, Rabu (10/3), ini adalah perbedaan besar dari kesuksesan yang dialami Ronaldo di Real Madrid. Ia mencapai semifinal Liga Champions delapan tahun berturut-turut dan mengangkat empat trofi si kuping lebar.
Ronaldo juga mengalami penurunan jumlah gol di Eropa. Dalam tiga musim terakhir, ia mencetak 14 gol gabungan untuk Juventus (6 gol pada 2018/2019, 4 gol pada 2019/2020, dan 4 gol pada 2020/2021). Pada tahun terakhirnya (2017/2018) di Real Madrid, ia adalah yang terbaik sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi dengan 15 gol.
Mungkin ada lebih banyak kekecewaan di depan mata karena Bianconeri, yang telah memenangkan sembilan scudetto Serie A Italia terakhir, tampaknya akan kehilangan mahkota domestik tahun ini. Inter Milan memuncaki klasemen unggul 10 poin dari Juve dengan 12 pertandingan tersisa.
Juventus masih memiliki final Coppa Italia untuk diperebutkan pada 19 Mei melawan Atalanta. Dan anehnya, ini adalah trofi yang belum diangkat Ronaldo setelah gagal memenangkannya dalam dua tahun pertamanya di Turin.