REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mengembangkan investor syariah baik ritel maupun institusi. Direktur Pemasaran dan Produk PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Astharanti menyampaikan sektor ritel terus berkembang di tengah pandemi Covid-19.
Kerja sama dengan gerai-gerai online membuat distribusi reksa dana syariah menjadi lebih luas sehingga bisa mencapai investor ritel. Ini seiring dengan kesadaran investasi syariah yang meningkat, terutama di kalangan milenial.
"RDPU syariah kita tumbuh terbanyak di ritel milenial," katanya dalam konferensi pers MMI Outlook, Rabu (10/3).
Sementara reksa dana pendapatan tetap dan saham lebih banyak tumbuh di nasabah-nasabah institusi, baik wealth management. Ia juga menyebut permintaan tinggi dari nasabah untuk reksa dana saham syariah offshore karena kinerjanya yang sangat baik.
Untuk portofolio syariah lain, MMI sedang menyiapkan KIK EBA Syariah Jasa Marga yang menggunakan underlying asset ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cilincing-Cikunir. Endang mengatakan portofolio ini memang ditunggu-tunggu, terutama oleh investor institusi.
Namun demikian, saat ini MMI masih melakukan review atas aset tersebut. Mengingat pandemi Covid-19 membuat pendapatan jalan tol menurun. Sehingga MMI masih melakukan perhitungan atas aset.
"Karena ini bukan dinfra ya, melainkan sekuritisasi, jadi kita sedang hitung untuk future revenue, harus dipastikan bahwa aset cukup untuk menutupi kewajibannya," katanya.
Saat ini porsi investor total MMI diantaranya terdiri dari sekitar 50 persen ritel dengan nilai sekitar Rp 29 triliun, institusi sebesar Rp 28,6 triliun atau sekitar 48 persen, dan sisanya investor asing dari anak usaha di luar negeri.
Hingga akhir tahun 2020, MMI mencatat AUM reksa dana syariah sebesar Rp 2,5 triliun, sementara total AUM MMI sebesar Rp 49,3 triliun. Tahun ini Mandiri Investasi optimis targetkan total dana kelolaan tembus hingga Rp 73 triliun di tahun 2021.
Sementara itu, total dana kelolaan, termasuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Produk Investasi Alternatif, Pengelolaan Dana Nasabah Individu, serta AUM dari Mandiri Investment Management Singapore (MIMS) di akhir tahun 2020 mencatatkan total dana kelolaan sebesar Rp 67,6 triliun.