REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen IBL akhirnya memutuskan untuk menunda laga kedua di hari pertama IBL Pertamax 2021. Duel antara Bima Perkasa Jogja melawan Satya Wacana The Saints Salatiga yang sedianya digelar Rabu (10/3) pukul 14.00 akhirnya ditunda.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, dalam jumpa pers secara virtual pada Rabu (10/3) mengatakan, penundaan ini dikarenakan ada satu pemain Bima Perkasa, yakni Rachmad Febri Utomo, positif Covid-19 usai hasil tes usap ketiga yang dilakukan Senin (8/3).
"Setelah mendapat masukan dari dokter, meskipun hanya satu pemain yang positif Covid-19, kami akhirnya putuskan menunda laga. Kami tidak mau ambil risiko. Lebih baik kami menunda satu laga di awal, daripada mengambil risiko untuk selanjutnya," ujar Junas.
Menurut Junas, selain Febri ada dua orang lagi yang hasil tes PCR-nya positif. "Selain Febri ada dua orang ofisial, satu dari Satria Muda dan satu lagi dari West Bandits. Semuanya sudah kami isolasi. Padahal dalam dua tes sebelumnya, yakni tanggal 1 dan 6 Maret, mereka semua negatif. Mungkin kondisi sedang drop. Tapi semua masih bisa kami tangani."
Untuk laga Satria Muda dan West Bandits karena yang terpapar ofisial, maka tidak ada penundaan. Termasuk gim ketiga yang digelar pukul 17.00 WIB hari ini, antara West Bandits melawan Amartha Hangtuah.
Sementara itu, kabar baik datang Pelita Jaya Jakarta. Kini sudah 14 pemain yang negatif dan hanya tinggal dua pemain yang masih positif. Pelita Jaya baru akan masuk IBL Camp tanggal 15 Maret mendatang.
"Alasan Pelita Jaya baru masuk IBL Camp pada 15 Maret karena sebelumnya pemain yang siap hanya tujuh. Tapi kabar terbaru sudah tujuh pemain lagi yang negatif, hanya tinggal dua yang positif. Jadi mereka akan bergabung di IBL Camp 15 Maret. Dan baru akan bertanding pada 17 Maret," jelas Junas.
Pelita Jaya, lanjut Junas, akan tetap menjalani semua laga, yakni 16 laga di fase pertama ini. "Saya rasa meskipun ditunda di awal, jadwal Pelita Jaya selanjutnya sama padatnya dengan tim lainnya. Saya apresiasi kepada 11 tim lain yang memahami kondisi Pelita Jaya. Karena kami semua punya satu visi yang sama, yakni bagaimana liga ini bisa digelar," pungkasnya.