REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mencatat pertumbuhan reksa dana syariah selama tahun 2020. Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa menyampaikan hingga saat ini dana kelolaan portofolio syariah MMI telah mencapai Rp 2,5 triliun.
"AUM sekarang sudah Rp 2,5 triliun, dan penyumbang terbesarnya adalah reksa dana syariah offshore yang sudah tumbuh hingga enam kali lipat di 2020," katanya dalam konferensi pers MMI Outlook, Rabu (10/3).
MMI memiliki Mandiri Global Sharia Equity Dollar (USD) yaitu reksa dana syariah saham berbasis penempatan dana di bursa saham luar negeri. Alvin mengatakan minat terhadap produk ini cukup tinggi. Sehingga pada 2021, MMI ada rencana menerbitkan reksa dana syariah saham offshore dengan tema-tema lain.
Kebutuhannya cukup besar tidak hanya untuk sektor ritel, tapi juga institusi. MMI saat ini menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang juga menempatkan dana haji di reksa dana syariah untuk investasi menghasilkan nilai manfaat.
Direktur Pemasaran dan Produk PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Astharanti mengatakan MMI terbuka pada berbagai kerja sama. Tidak hanya dengan BPKH tapi juga bank syariah dan non-bank, baik sebagai jalur distribusi maupun kerja sama program.