REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Dan sungguh, dia, yaitu Nabi Muhammad, telah melihatnya, yakni Jibril, dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain.” (QS An-Najm: 13)
Berdasarkan tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW sudah pernah melihat Jibril, untuk kedua kalinya, salah satunya adalah ketika nabi melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha, suatu tempat yang merupakan batas alam yang dapat diketahui oleh para malaikat.
Ada yang berpendapat bahwa ayat ke-13 dari surah ke-53 ini berisi perintah agar setiap Mukmin wajib mempercayai eksistensi Sidratul Muntaha itu, sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan, “dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu).” (QS An-Najm:42)
Meski begitu, penjelasan mengenai Sidratul Muntaha tidak diizinkan melebihi dari apa yang telah diterangkan Allah SWT dalam Al-Quran, karena tempat itu termasuk dalam hal yang gaib dan belum diizinkan untuk diketahui oleh manusia. Kecuali bila keterangan itu didapat dari hadits Nabi Muhammad SAW yang jelas dan pasti periwayatannya.
Seperti yang dapat ditemui dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi, dan perawi lainnya yang mengutip penjelasan Rasulullah SAW bahwa Sidratul Muntaha berada di langit ketujuh.
Sumber:
https://quran.kemenag.go.id/sura/53