REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Football Association Board (IFAB), badan yang mengatur peraturan sepakbola sejagad akan mengadaptasi regulasi tentang handball per 1 Juli tahun ini. Keputusan itu didasari oleh banyaknya protes akibat keruwetan yang ditimbulkan oleh Video Assistant Referee (VAR).
Kekalutan akibat VAR timbul ketika beberapa insiden, termasuk handball yang berpotensi multitafsir. Salah satu tim yang sedang bertanding acap kali melayangkan protes karena melihat keputusan wasit seringkali dianggap tidak adil.
Salah satu contoh terbaru adalah pertandingan Liga Primer Inggris yang mempertemukan Fulham kontra Tottenham Hotspur, Jumat (5/3) dini hari WIB lalu. Fulham yang sempat tertinggal lebih dulu, berhasil menjebol gawang Spurs. Namun, gol Josh Maja dianulir wasit karena bola yang ditendangnya dinilai wasit mengenai rekan setimnya, Mario Lemina.
Dalam tayangan ulang, memang benar bola tersebut menyentuh tangan Lemina. Namun, tangan Lemina sebenarnya tidak bergerak aktif karena tendangan Maja terbilang keras. Meski ada unsur ketidaksengajaan, wasit tetap membatalkan gol itu. Fulham harus rela takluk 0-1 dalam laga tersebut. Peraturan handball kembali dipertanyakan.