REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Telkomsel telah memasang 7.200 unit Base Transceiver Station (BTS) sebagai komitmen memperkuat infrastruktur jaringan telekomunikasi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan wilayah akan dijadikan ibu kota baru negara Republik Indonesia.
"Saat ini, kami terus mendukung dan mengawal program pemerintah menjadikan Kalimantan Timur sebagai lokasi calon ibu kota baru Indonesia," tutur Vice President Network Operation and Quality Management Telkomsel Area Pamasuka A Moelky Furqan, saat pertemuan melalui virtual dengan media, Rabu (10/3).
Menurut dia, sejak diumumkan Pemerintah Pusat pada 2019, akan menjadikan Provinsi Kalimantan Timur, sebagai lokasi baru ibu kota, pihaknya langsung bergerak memperkuat jaringan komunikasi di wilayah setempat. Saat ini, sebut dia, telah terpasang 7.200 unit Base Transceiver Station (BTS) di Kaltim, dimana sebanyak 5.100 unit merupakan BTS broadband yang berhasil menjangkau 96 persen populasi pada jaringan 4G LTE.
Kendati masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung selama setahun, tidak menyurutkan semangat Telkom untuk terus membangun BTS baru guna melayani kebutuhan masyarakat seiring dengan perubahan perilaku pelanggan yang begitu cepat. "Infrastruktur jaringan terus kami bangun dengan dominasi BTS yang dihadirkan merupakan BTS broadband. Untuk itu, kami terus melanjutkan pembangunan teknologi digital di Kaltim agar semakin siap mengadopsi ekosistem teknologi digital yang lengkap dan berkelanjutan," paparnya.