REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban diagendakan mengunjungi Israel pekan ini. Mereka ingin memperoleh informasi seputar vaksinasi dan produksi vaksin Covid-19 di negara tersebut.
Dalam kunjungannya, Babis dan Orban bakal bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Israel adalah pemimpin dalam teknologi. Ia adalah mitra tradisional kami. Saya pikir ini akan menjadi kunjungan yang sangat berguna," kata Babis dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Selasa (9/3).
Babis mengungkapkan dia akan mengunjungi pusat vaksinasi besar di Yerusalem. Di sela-sela agenda terkait vaksinasi, ia pun bakal membuka kantor diplomatik Ceko di Yerusalem. Sama seperti kebanyakan negara lain, Ceko menempatkan kedutaan besarnya untuk Israel di Tel Aviv. Ia menunggu resolusi konflik Israel dengan Palestina perihal status kota tersebut.
Sementara itu kantor berita Hungaria, MTI, mengutip juru bicara Viktor Orban, Bertalan Havasi, mengatakan, selama pertemuan trilateral, negara tersebut berharap membentuk kerja sama lebih erat dalam perang melawan Covid-19. Sejauh ini, sekitar 40 persen dari populasi Israel yang berjumlah sembilan juta jiwa, telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Israel menjadi salah satu negara yang paling maju dalam kampanye vaksinasi. Pekan lalu, Israel menyetujui dana penelitian untuk mengembangkan vaksin generasi kedua guna merespons menyebarnya mutasi baru virus korona penyebab Covid-19. Proyek itu bakal dikerjakan dengan Austria dan Denmark. Ceko telah menunjukkan minatnya untuk berpartisipasi dalam kerja sama tersebut.