Kamis 11 Mar 2021 03:05 WIB

PM Ceko dan Hungaria akan ke Israel Bahas Produksi Vaksin

PM Ceko dan Hungaria akan bertemu Netanyahu

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: istimewa
Vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban diagendakan mengunjungi Israel pekan ini. Mereka ingin memperoleh informasi seputar vaksinasi dan produksi vaksin Covid-19 di negara tersebut.

Dalam kunjungannya, Babis dan Orban bakal bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Israel adalah pemimpin dalam teknologi. Ia adalah mitra tradisional kami. Saya pikir ini akan menjadi kunjungan yang sangat berguna," kata Babis dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Selasa (9/3).

Baca Juga

Babis mengungkapkan dia akan mengunjungi pusat vaksinasi besar di Yerusalem. Di sela-sela agenda terkait vaksinasi, ia pun bakal membuka kantor diplomatik Ceko di Yerusalem. Sama seperti kebanyakan negara lain, Ceko menempatkan kedutaan besarnya untuk Israel di Tel Aviv. Ia menunggu resolusi konflik Israel dengan Palestina perihal status kota tersebut.

Sementara itu kantor berita Hungaria, MTI, mengutip juru bicara Viktor Orban, Bertalan Havasi, mengatakan, selama pertemuan trilateral, negara tersebut berharap membentuk kerja sama lebih erat dalam perang melawan Covid-19. Sejauh ini, sekitar 40 persen dari populasi Israel yang berjumlah sembilan juta jiwa, telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.

Israel menjadi salah satu negara yang paling maju dalam kampanye vaksinasi. Pekan lalu, Israel menyetujui dana penelitian untuk mengembangkan vaksin generasi kedua guna merespons menyebarnya mutasi baru virus korona penyebab Covid-19. Proyek itu bakal dikerjakan dengan Austria dan Denmark. Ceko telah menunjukkan minatnya untuk berpartisipasi dalam kerja sama tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement