Rabu 10 Mar 2021 22:08 WIB

Menyuguhkan Transparansi Kinerja DPR Melalui Penerbitan Buku

Buku itu catatan satu tahun masa pandemi Covid-19 selama menjabat ketua Komisi X.

Red: Mas Alamil Huda
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda
Foto: Istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meluncurkan buku 'Menjaga Asa di Tengah Badai Pandemi'. Buku tersebut merupakan catatannya dalam satu tahun masa pandemi Covid-19 selama ia menjabat sebagai Ketua Komisi X.

Huda mengatakan, buku tersebut merupakan bagian dari transparansi kerja Saiful Huda sebagai Ketua Komisi X yang membidangi pendidikan, olahraga, dan pariwisata. Sebab, menurut dia, transparansi adalah sebuah keharusan yang dilakukan oleh pejabat publik.

"Karena semua kebijakan tidak boleh berada di ruang sunyi. Semua kebijakan harus diuji di ruang publik," kata dia dalam peluncuran buku Menjaga Asa di Tengah Badai Pandemi, Catatan Pendidikan, Pariwisata, dan Olahraga 2020, di Jakarta, Rabu (10/3).

Menurut Huda, kebijakan publik terbaik bisa terealisasi setelah melewati perdebatan publik. Karenanya, seorang pejabat publik tidak boleh alergi terhadap kritik yang dilontarkan publik. Sebab kritik adalah sebuah keniscayaan dalam negara yang berdemokrasi.

"Kalau ada pejabat yang meremehkan nalar publik, sesungguhnya dia tidak bisa menjadi pejabat publik," ujar Ketua DPW PKB Jawa Barat tersebut.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ
Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(QS. Al-Hasyr ayat 9)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement