REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menginstruksikan masyarakat untuk terus waspada dan siaga bencana banjir. Mengingat sejumlah wilayah mulai terkepung genangan air akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir.
"Saya sudah keluarkan instruksi dan peringatan dini agar warga tetap waspada dan siap siaga menghadapi banjir. Karena curah hujan diprediksi terus meningkat," ujar Ramdhan saat ditanya wartawan terkait potensi banjir di Makassar, Rabu (10/3).
Pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini juga menyerukan kepada masyarakat tetap siaga, karena curah hujan cukup tinggi selama dua hari terakhir. "Dari aplikasi BMKG saya liat, curah hujan cukup tinggi, maka dari itu saya keluarkan peringatan dini agar warga tetap waspada," ujar dia.
Berdasarkan informasi curah hujan dan data pasang laut di Kota Makassar, sangat potensi terjadinya banjir dan genangan. Sehingga pihaknya terus mengimbau agar seluruh masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi kondisi tersebut.
Wali Kota Makassar juga melakukannya pemantauan langsung pada sejumlah ruas jalan nasional Andi Pangeran Pettarani yang tergenang air setinggi betis orang dewasa. Kondisi itu menimbulkan kemacetan cukup parah.
Di tempat itu terlihat Danny memastikan kondisi jalan yang sudah digenangi air setinggi betis orang dewasa. Ia pun langsung menghubungi dinas terkait agar segera mengatasi kondisi tersebut. "Saya menginstruksikan agar semua SKPD bersiap bersama perangkatnya untuk menghadapi kemungkinan yang bisa saja terjadi," ucap Danny menegaskan.
Berdasarkan pantauan sejumlah ruas jalan nasional dan provinsi di Kota Makassar tergenang air setinggi 20 hingga 25 centimeter. Bahkan informasi yang masuk dari BPBD Kota Makassar, wilayah rentan banjir di beberapa kecamatan masing-masing, di Antang dan Toa Daeng 3 di Kecamatan Mangala, Kodam 3 Kecamatan Biringkanaya, di Toa Daeng 3, dan BTP Kecamatan Tamalanrea genangan air mulai meninggi mengenangi rumah warga.
Tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta potensi SAR melaporkan telah turun di lokasi banjir salah satunya di pemukiman warga Toa Daeng, begitupun di Kodam 3 dan wilayah Antang. "Tim BPBD sudah turun di lokasi banjir, untuk melakukan evakuasi warga. Kita masih menunggu perkembangan terbarunya," kata Humas BPBD Ahmad Syarif saat di konfirmasi.
Dari pantauan, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon seperti di jalan Ir Sutami, jalan Bawakareng depan SMAN 1 Makassar, dan di jalan Anggrek. Tidak hanya itu, pasar Panakukang, di jalan Toddopuli, Kecamatan Panakukang, juga terendam banjir setinggi 30 centimeter.
Air masuk dari pintu bagian selatan. Akibatnya, aktifitas jual beli di pasar itu terhambat. "Dari tadi siang air mulai masuk di pasar. Ini mau tutup toko dulu karena tidak ada pembeli. Kami juga khawatir air terus naik," ujar Haji Nasir salah satu pedagang saat ditanya kondisi di di pasar tersebut.