REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thomas Bach terpilih kembali sebagai Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah menerima dukungan hampir mayoritas dari sesi pemilihan, untuk menjalani masa jabatan empat tahun terakhir. Bach, satu-satunya kandidat di kotak suara, memperoleh 93 suara selama sesi virtual kedua IOC hari ini. Ada satu suara menentang dan empat abstain.
Pengacara asal Jerman tersebut merupakan Presiden IOC kesembilan yang diangkat ke posisi tertinggi di Gerakan Olimpiade pada tahun 2013. Nach akan menjabat sebagai presiden hingga tahun 2025. Bach akan memulai tugas empat tahun terakhirnya di organisasi tersebut setelah Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda pada 8 Agustus.
"Terima kasih banyak dari lubuk hati saya yang paling dalam atas mosi percaya dan kepercayaan yang luar biasa ini. Bagi saya ini bahkan lebih luar biasa mengingat banyaknya reformasi dan banyak keputusan sulit yang harus kami ambil dan yang mempengaruhi kami semua,'' ucap Bach, dikutip dari Inside The Games, Rabu (10/3).
Bach menyatakan, ingin menjadi Presiden untuk semua pihak pada masa jabatan kedua dan terakhirnya ini. Dirinya berharap dapat mengandalkan komitmen, dedikasi, dan persahabatan selama empat tahun ke depan. Lebih dari 30 anggota IOC memuji Bach selama sidang, yang secara seremonial dibuka di Athena, Yunani tempat pertemuan yang direncanakan sebelum dipindahkan secara daring karena pandemi virus corona.
Bach mengumumkan mencalonkan diri untuk pemilihan ulang Juli tahun lalu, dan dikukuhkan sebagai calon tunggal presiden pada bulan Desember. Peraih medali emas Olimpiade berusia 66 tahun di bidang anggar menjadi anggota IOC pada usia 37 dan menjabat dalam berbagai peran tingkat tinggi, termasuk total 11 tahun sebagai wakil presiden, sebelum menjadi Presiden.
Bach terpilih untuk menggantikan Jacques Rogge sebagai Presiden IOC pada sidang di Buenos Aires tujuh tahun lalu, setelah menang pada putaran kedua pemungutan suara.
Ia menerima suara terbanyak di putaran pertama sebelum mengalahkan petenis Puerto Rico Richard Carrión, Ng Ser Miang dari Singapura, petenis Swiss Denis Oswald, dan Sergey Bubka dari Ukraina di babak kedua. Bach mengeklaim IOC telah mampu melewati 'lautan masalah' yang dihadapinya selama delapan tahun bertanggung jawab hingga saat ini.