Rabu 10 Mar 2021 23:47 WIB

Banjir Susulan di Kabupaten Probolinggo Meluas

Ada empat desa di Kecamatan Dringu yang tergenang banjir

Ilustrasi Banjir.
Foto: republika
Ilustrasi Banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Banjir susulan yang menerjang Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meluas hingga ke beberapa desa. Sehingga warga yang dievakuasi juga semakin banyak pada Rabu (10/3)

"Kecamatan Dringu kembali diterjang banjir susulan untuk kesekian kalinya dan banjir yang membanjiri permukiman warga semakin meluas ke kecamatan lain," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Probolinggo, Tutug Edi Utomo saat dihubungi melalui telepon di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga

Sebelumnya empat desa di Kecamatan Dringu diterjang banjir kiriman akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah hulu kabupaten setempat bagian selatan pada Senin (8/3) malam. Kini banjir kembali menerjang desa tersebut.

"Berdasarkan pendataan sementara, ada empat desa di Kecamatan Dringu yang tergenang banjir yakni Desa Kedungdalem, Dringu, Kalirejo, dan Tegalrejo. Banjir meluas hingga Desa Jorongan di Kecamatan Leces," tuturnya.

Tidak hanya itu, sejumlah jalan kabupaten yang dilalui kendaraan juga tergenang banjir. Sehingga banyak kendaraan yang harus memutar untuk menghindari banjir. "Petugas mengevakuasi anak-anak, ibu, dan lansia ke lokasi yang aman dari banjir di SDN Dringu 1 dan SDN Kedungdalem dengan menggunakan perahu karet yang sudah disiagakan di sisi barat dan timur Sungai Kedung Galeng," katanya.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya saat hujan deras mengguyur kawasan hulu Kabupaten Probolinggo karena banjir sewaktu-waktu bisa menerjang kecamatan di wilayah hilir. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, banjir yang menerjang Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo merupakan keempat kalinya selama hampir tiga pekan terakhir. Yakni banjir terjadi pada 27, 28 Februari 2021, 8 Maret 2021 dan 10 Maret 2021.

Banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan di daerah dataran tinggi.  Seperti di Bantaran, Kuripan hingga Bromo. Dan jebolnya tanah penahan atau tanggul di empat titik. Sehingga potensi banjir yang lebih besar bisa terjadi jika kiriman air dengan volume besar terjadi lagi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement