REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- House of Representative Amerika Serikat (AS) telah memberikan persetujuan akhir untuk dana bantuan darurat Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS, Rabu (10/3) waktu setempat. Dana darurat ini dirancang Joe Biden untuk mengurangi kerugian finansial dari pandemi yang menempatkan ekonomi AS pada jalur menuju pemulihan.
House memberikan suara sebagian besar di sepanjang pemungutan suara dengan 220 mendukung dan 211 tidak mendukung. Rancangan Undang-Undang (RUU) dana darurat ini sebelumnya telah disetujui oleh Senat AS pada 6 Maret lalu. Nantinya ini akan disahkan dan ditandatangani oleh Presiden Biden pada Jumat (12/3).
"RUU ini mewakili kemenangan bersejarah bagi rakyat Amerika," kata Biden di Gedung Putih setelah pengesahan RUU tersebut dikutip laman Aljazirah, Kamis (11/3).
Biden berencana untuk berpidato menyoal dana stimulus pandemi ini pada Kamis malam. Ini adalah salah satu paket pengeluaran terbesar dalam sejarah AS.
RUU tersebut mengesahkan dana bantuan langsung senilai 1.400 dolar AS kepada sekitar 160 juta warga AS. Dana ini juga diperluas pada tunjangan pengangguran sebesar 300 dolar AS seminggu untuk 10 juta pekerja yang menganggur, dan memberikan ratusan miliar subsidi dan dana talangan.
Lebih dari 29 juta orang telah dipastikan terinfeksi virus corona di seluruh negara bagian AS. Sementara sekitar 528.000 telah meninggal akibat Covid-19 di AS sejak pandemi dimulai setahun lalu.
Ketua Komite Anggaran House dari Partai Demokrat, John Yarmut menilai RUU ini memberikan bantuan keuangan langsung kepada lebih dari 80 persen keluarga Amerika. Dana stimulus ini juga membantu memberi makan orang Amerika yang kelaparan dan memberikan dukungan keuangan sehingga keluarga dapat membeli perawatan kesehatan.
"Undang-undang ini telah disebut sebagai salah satu bagian paling penting dari undang-undang dalam sejarah modern," kata Yarmuth.
Selain pembayaran langsung dan perpanjangan tunjangan pengangguran, RUU tersebut mencakup 350 miliar dolar AS untuk bantuan federal kepada negara bagian, kota dan pemerintah suku untuk membantu menutupi kekurangan anggaran yang terjadi selama pandemi. Dengan jutaan orang menganggur dan tidak mampu membayar sewa, RUU tersebut memperpanjang moratorium federal atas penggusuran hingga September dan memberikan bantuan sewa dan hipotek sebesar 45 miliar dolar AS.
Dana tersebut juga memberikan 130 miliar dolar AS dalam pendanaan untuk sekolah dasar dan menengah umum untuk mulai dibuka kembali dan pulih dari penutupan yang telah menyebabkan siswa AS kehilangan hingga satu tahun pendidikan mereka. UU tersebut turut mencakup 14 miliar dolar AS untuk distribusi dan pasokan vaksin dan termasuk 8,5 miliar dolar AS untuk penyedia layanan kesehatan pedesaan.
Pemerintah AS sudah berencana untuk mendistribusikan cukup banyak vaksin dari Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson untuk memvaksinasi setiap orang dewasa AS pada akhir Mei. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), sejauh ini, lebih dari 123 juta dosis vaksin telah didistribusikan. Biden berencana untuk memesan pembelian 100 juta dosis lagi vaksin Johnson & Johnson di AS, yang diproduksi bersama dengan Merck.