REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Terhitung mulai 17 Maret 2021 mendatang, warga yang akan membuat atau melakukan perpanjangan SIM di Polresta Banyumas, tidak bisa lagi melakukan pembayaran secara tunai. Namun harus dengan menggunakan cara non-tunai atau cashless.
''Program pembayaran secara cashless ini diterapkan merujuk instruksi Kapolri mengenai pelayanan presisi. Selain itu, juga untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat warga mengajukan permohonan pembuatan atau perpanjangan SIM,'' jelas Kasatlantas Polresta Banyumas Kompol Ryke Rhimandila, Rabu (10/3).
Bahkan dia menyebutkan, dengan penerapan sistem pembayaran nontunai, juga bisa mengurangi potensi adanya percaloan dalam proses pembuatan atau perpanjangan SIM.
Dia menyebutkan, dengan penerapan kebijakan ini, maka pembayaran biaya pembuatan SIM tidak lagi dilakukan di bank yang ditunjuk. Melainkan dengan menggunakan aplikasi atau dengan menggunakan kartu debit.
''Saat ini kami sudah siapkan tempat untuk pengisian dompet digital, penyediaan handphone android pembayaran cashless, bagi pemohon yang tidak memiliki HP android. Selain itu, kita juga sediakan mesin EDC untuk pembayaran dengan menggunakan kartu,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, jumlah warga yang mengajukan permohonan pembuatan SIM di Polresta Banyumas, tergolong cukup banyak. Meski pun dalam kondisi pandemi, jumlah warga yang mengajukan permohonan pembuatan/perpanjangan SIM seluruh golongan, mencapai 250-300 orang per hari.
''Di luar masa pandemi, jumlah pemohon bisa lebih banyak lagi. Mencapai 500-700 orang per hari,'' katanya.