REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kartu kesehatan internasional yang diluncurkan Kementerian Luar Negeri China (MFA) pada 8 Maret lalu, yang berfungsi mirip dokumen perjalanan selama pandemi Covid-19, mendapat sambutan hangat dari sejumlah negara.
Beberapa negara dan organisasi internasional telah menyatakan keinginannya untuk mengakui paspor kesehatan tersebut, menurut pernyataan pers MFA, Kamis (11/3).
"Kami berharap kartu ini bisa memfasilitasi perjalanan lintas-batas dan arus pertukaran individu dalam keadaan sehat, aman, dan tertib," kata jubir MFA Zhao Lijian.
Sebelumnya MFA meluncurkan sertifikat kesehatan internasional yang dapat dipindai melalui telepon seluler dengan menggunakan salah satu aplikasi program mini. Kartu tersebut mengadopsi sistem pemindaian kartu kesehatan (jiangkangbao) yang diaplikasikan di sejumlah kota-kota besar di China, termasuk Beijing, bagi siapa saja yang hendak mengunjungi pusat perbelanjaan, fasilitas umum, dan instansi pelayanan publik.