Kamis 11 Mar 2021 13:56 WIB

IDI: Vaksin Covid-19 Salah Satu Upaya Jaga Daya Tahan Tubuh

program vaksinasi harus didampingi oleh pengetatan protokol kesehatan yaitu 3M.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada sejumlah Bhante (Rohaniawan Agama Buddha) menjalani tes tekanan darah saat akan mengikuti Vaksinasi Massal di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Rabu (10/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang ditinjau Presiden Joko Widodo itu diprioritaskan kepada para ulama, tokoh lintas agama serta santri di wilayah Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada sejumlah Bhante (Rohaniawan Agama Buddha) menjalani tes tekanan darah saat akan mengikuti Vaksinasi Massal di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Rabu (10/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang ditinjau Presiden Joko Widodo itu diprioritaskan kepada para ulama, tokoh lintas agama serta santri di wilayah Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air mulai berjalan sejak 17 Januari 2021 lalu dan secara bertahap sebanyak 181,5 juta jiwa jadi kelompok sasaran yang mendapatkan imunisasi ini. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan, vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh. 

"Vaksinasi Covid-19 jadi salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih dalam konferensi virtual PB IDI mengenai 1 tahun Pandemi Covid-19, Kamis (11/3).

Ia juga menyinggung presiden Joko Widodo yang telah menjalani vaksinasi Covid-19. Terkait vaksin Covid-19 yang digunakan Jokowi berbeda dengan masyarakat, Daeng membantahnya. Menurutnya, vaksin yang dipakai presiden hingga masyarakat masih merek sama.  "Sejauh ini yang vaksin Covid-19 disuntikkan baru Sinovac, jadi tidak benar kalau disebut jenis vaksin berbeda-beda. Yang penting vaksin terbukti aman," katanya.

Kendati demikian, Daeng menegaskan vaksin Covid-19 tidak 100 persen mencegah penularan virus. Ia menambahkan, program vaksinasi harus didampingi oleh pengetatan protokol kesehatan yaitu 3M.  "Upaya 3M tetap dilakukan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement