Kamis 11 Mar 2021 15:08 WIB

Kapolda: Jalan Wado-Malangbong Sumedang Bukan untuk Bus

Jalan Wado-Malangbong disebut jalan alternatif dan tak diperuntukkan untuk bus besar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di area kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di area kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bus Sri Padma Kencana yang terperosok ke jurang di Tanjakan Cae, Jalan Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang dan menewaskan 27 orang disebut melewati jalan yang tidak diperuntukkan bagi bus. Selain itu, kondisi saat peristiwa terjadi, Rabu (10/3) sore kemarin sedang turun hujan.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara namun belum tuntas. Sebab masih memerlukan alat untuk proses analisis. Kesimpulan akhir penyebab kecelakaan dapat diketahui pada satu hingga dua hari ke depan.

"Kesimpulan sementara tentu tidak bisa disampaikan sekarang karena bagaimana pun olah TKP masih belum selesai secara keseluruhan hasilnya besok atau lusa. Tapi yang jelas kondisinya sendiri pertama kemarin dalam keadaan hujan kemudian jalan ini tidak diperuntukkan untuk bus," ujarnya saat meninjau lokasi kecelakaan, Kamis (11/3).

Ia menuturkan, Jalan Wado-Malangbong merupakan jalan alternatif dan tidak diperuntukkan untuk bus besar. Selain itu faktor cuaca hujan deras saat kejadian ikut berpengaruh.

"Korban keseluruhan sudah dipastikan 27 orang meninggal dunia dan 39 luka luka. Sampai sekarang dalam proses untuk nanti diserahkan ke keluarga. Karena ini seluruhnya berasal dari Kabupaten Subang," katanya.

Ahmad Dofiri mengatakan bus yang mengangkut para peziarah ini melaju di turunan dan terdapat tikungan. Selain itu kondisi sedang terjadi hujan. Ia mengatakan, pembatasan akses bagi bus di jalur tersebut sudah dibatasi sejak lama.

"Sebenarnya sejak lama dibatasi arah dari bawah sana ada (Wado). Ini bus pariwisata bukan reguler jadi tidak paham ini untuk kendaraan kecil," katanya. Ia mengatakan pihaknya mengupayakan agar bangkai bus pariwisata dapat diangkat menggunakan crane.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement