Kamis 11 Mar 2021 18:19 WIB

Sekjen PBNU Ajak Segenap Bangsa Lakukan 'Miraj Negara'

Isra Miraj merupakan momentum untuk 'memirajkan' negara

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, menilai Isra Miraj merupakan momentum untuk 'memirajkan' negara
Foto: Foto: Mg02
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, menilai Isra Miraj merupakan momentum untuk 'memirajkan' negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan ‘miraj negara’  atau ‘miraj politik’.

Ajakan ini dia sampaikan merefleksikan momentum peringatan Isra Miraj 1442 Hijriyah/ 2021. "Jika peristiwa ini ditarik ke dalam konteks berbangsa dan bernegara, maka saya mengajak seluruh elemen untuk melakukan semacam ‘miraj negara’ yang bisa dimaknai pula sebagai ‘miraj politik’ dengan cara menciptakan tata kelola politik yang adiluhung, yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan kesantunanan. Bukan sebaliknya, politik yang lebih mengedepankan kepentingan transaksional semata," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (11/3).

Baca Juga

Menurut dia, Isra Miraj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjid al-Aqsa Palestina. Kemudian, dilanjutkan dari Masjid Al-Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah sang pencipta Alam semesta.

Menurut Helmy, umat Islam juga harus meneladani apa yang telah dicontohkan Nabi Muhammad dalam peristiwa tersebut, khususnya dalam kesabaran dan perjuangan nabi.

"Peristiwa ini harus menjadi sarana kita semua untuk mengambil teladan sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, terutama keteladanan soal kesabaran dalam berjuang," ucapnya.

Dia menambahkan, momentum Isra Miraj sangat tepat bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk merenung serta mengambil jarak sebentar dari hiruk pikuk gemerlapnya dunia. Apalagi, kata dia, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19.

"Semoga Allah segera mengangkat pandemi dan wabah ini. Momentum ini berguna untuk berefleksi dan bertanya kepada diri sendiri sudah sejauh mana kita sudah mengambil meneladani akhlak Nabi Muhammad dan sejauh mana kita menjadi bagian untuk ‘memirajkan’ bangsa dan Negara kita tercinta Indonesia," kata Helmy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement