REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Otonom Nahdlatul Ulama Pagar Nusa mengajak masyarakat memperingati Isra Mi'raj tahun ini sebagai refleksi politik kebangsaan seperti yang tercermin dari jejak langkah Nabi Muhammad SAW dalam menebarkan rahmat bagi semesta alam.
"Mari kita jadikan Isra Mi'raj sebagai pesan kebaikan, untuk merefleksikan politik kebangsaan kita, agar benar-benar untuk kebaikan rakyat. Bahwa, Nabi Muhammad melakukan Isra dan Mi'raj semata-mata membawa pesan menebarkan rahmat bagi semesta alam," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen dalam keterangan tertulis, Kamis (11/3).
Sebagai umat serta penerus, kata dia, masyarakat harus memetik semangat dan nilai-nilai kearifan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Setiap manusia wajib menebar kebaikan dalam segala bidang tanpa terkecuali.
"Bagi pemimpin, penting untuk menegakkan politik kebangsaan untuk menjamin kemaslahatan bersama (mashlahah 'ammah)," katanya.
Di satu sisi, peringatan Isra Mi'raj kali ini masih harus diperingati dalam suasana pandemi Covid-19. Maka, kata dia, penting untuk bersama-sama berjuang, saling membantu dan menguatkan agar pandemi bisa segera berakhir.
"Kita masih berjuang dalam menghadapi pandemi, sebagaimana negara-negara lain juga berjuang hal yang sama. Pemerintah Indonesia telah bekerja keras dengan penanganan kesehatan, vaksinasi, dan beragam kebijakan lain untuk penanganan pandemi," katanya.
Sekjen PBNU A Helmy Faishal Zaini mengatakan peristiwa Isra Mi'raj harus menjadi sarana mengambil teladan sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, terutama keteladanan soal kesabaran dalam berjuang. Jika ditarik dalam konteks berbangsa dan bernegara, masyarakat diajak melakukan "Mi'raj Negara" yang bisa dimaknai sebagai miraj politik dengan cara menciptakan tata kelola politik yang adiluhung.
"Yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan kesantunan. Bukan sebaliknya, politik yang lebih mengedepankan kepentingan transaksional semata," ujar dia.