Jumat 12 Mar 2021 05:48 WIB

Penerbangan ke Bali Dihentikan

Bandara Ngurah Rai ditutup selama Nyepi

Rep: bowo pribadi/ Red: Joko Sadewo
 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak beroperasi selama Hari Raya Nyepi. Foto ilustrasi pesawat yang parkir di Bandara Ngurah Rai.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak beroperasi selama Hari Raya Nyepi. Foto ilustrasi pesawat yang parkir di Bandara Ngurah Rai.

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Penerbangan Semarang- Denpasar atau sebalikya tidak beroperasi pada hari raya Nyepi, Ahad (14/3). Hal ini berkaitan dengan tidak beroperasinya Bandara Internasional Ngurah Rai berkenaan dengan perayaan hari besar umat Hindhu tersebut.

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Heri Trisno Wibowo mengatakan keputusan tersebut berdasarkan Notice To Airmen (NOTAM) nomor : 0357/21 perihal Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai pada saat Hari Raya Nyepi.

 

"Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar tidak beroperasi sejak tanggal 14 Maret 2021 pukul 06.00 WITA sampai dengan tanggal 15 Maret  2021 pukul 06.00 WITA, " ungkapnya, di Semarang, Kamis (11/3).

 

Menurutnya, di Bandara Jenderal Ahmad Yani terdapat dua penerbangan dari dan menuju Denpasar yang dibatalkan. Keduanya yakni Pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1802 tujuan Semarang – Denpasar dan IW 1803 tujuan Denpasar – Semarang. 

 

Pengumuman kepada calon penumpang sudah disampaikan sejak jauh- jauh hari. "Maka tidak ada calon penumpang yang batal terbang, baik yang akan menuju ke Denpasar maupun sebaliknya," tegas Heri.

 

Lebih lanjut ia mengatakan, di masa libur Isra’ Mi’raj dan Nyepi, rata-rata pergerakan penumpang  pada tanggal 10 Maret 2021 mencapai angka 2.902 pergerakan. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya dengan jumlah penumpang hanya mencapai 2.157, tercatat mengalami kenaikan sebesar 34 persen.

 

"Jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang sepekan sebelumnya, dengan jumlah penumpang 2.278, maka mengalami kenaikan sebesar 27 persen," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement