REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perusahaan teknologi asal China, Huawei, menekankan dukungannya untuk para perempuan yang aktif di sektor teknologi informasi dan komunikasi Arab Saudi. Perusahaan itu akan membuat banyak program pengembangan bakat bagi perempuan Saudi di sektor tersebut, sebagai wujud untuk menutup kesenjangan gender.
Hal itu disampaikan oleh Senior Vice President bidang Pemerintahan Global Huawei, Afke Schaart-Taghzout, saat berbicara dalam KTT Pemberdayaan Perempuan ketiga yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (MCIT).
Schaart-Taghzout menjadi bagian dari KTT tahun ini untuk meninjau praktik terbaik dan berbagi keahlian perusahaan melalui sesi dialog, lokakarya, dan konsultasi lainnya. KTT itu berupaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan di bidang teknologi, meningkatkan dialog dengan para ahli di sektor tersebut, meningkatkan peluang berbagi pengetahuan bagi perempuan, dan mendorong inovasi teknologi dan kewirausahaan secara lokal.
"Kita dapat melihat Kerajaan Saudi telah meningkatkan upayanya untuk memberdayakan perempuan di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Di Huawei, kami yakin ini pada akhirnya akan kembali pada pemberdayaan melalui pendidikan," kata dia dilansir dari laman Arab News, Kamis (11/3).
Schaart-Taghzout menjelaskan, program pengembangan bakat bersama akan terbukti fundamental dalam membantu wanita agar memiliki dampak yang lebih besar pada sektor TIK kawasan. Program ini menggabungkan aplikasi teoretis dan praktis, dan yang membawa pembelajaran di luar kelas dan ke dunia nyata.
Huawei sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan bakat dalam industri TIK Kerajaan Saudi sejalan dengan tujuan Visi 2030. Melalui Program Pemberdayaan Bakat Saudi (STEP), misalnya, Huawei bertujuan untuk memberikan manfaat kepada 10.000 talenta lokal pada tahun 2023.
"Para wanita Arab Saudi ingin dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk tidak hanya menavigasi ekonomi digital masa depan, tetapi untuk menjadi pelopor dan pemimpinnya," kata Schaart-Taghzout.
Pekan ini, Huawei juga secara resmi meluncurkan program Huawei Women Developers (HWD), yang bertujuan untuk memberdayakan pengembang wanita di dunia internasional untuk membuat aplikasi dan alat yang dapat mengubah dunia. Raksasa teknologi yang bermarkas besar di China ini memiliki 194 ribu karyawan di lebih dari 170 negara dan wilayah.