Jumat 12 Mar 2021 09:40 WIB

Pemprov dan Unpad Kolaborasi Bangun Rumah Sakit Pendidikan

Emil: Jawa Barat itu minimal butuh 25 rumah sakit baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Humas Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjalin kemitraan dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.  Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat ini, Provinsi Jabar membutuhkan sekitar 25 rumah sakit baru untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.  "Saya sudah hitung Jawa Barat itu minimal butuh 25 rumah sakit baru. Jika kita mau menang lagi bila terkena pandemi, puskesmas kita itu dari 1000, minimal naik 7000," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis petang (12/3).

Menurut Emil, selain menjalin kemitraan dengan Unpad, pihaknya bermitra dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Emil pun berharap pembangunan rumah sakit UNPAD dapat dipercepat. Ia mengaku ikut mengusulkan tempat penginapan bagi keluarga pasien dan pusat studi pandemi COVID-19 dalam desain rumah sakit tersebut. "Saya akan sangat bangga jika dalam dua tahun pembangunan bisa beres," katanya.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Dimulai pembangunan Tahap I pada 2021-2023 untuk beroperasi menjadi Rumah Sakit Umum (transisi ke Rumah Sakit Pendidikan). Pembangunan Tahap 2 pada 2024-2027 untuk beroperasi menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Untuk pembangunan Tahap I, kata dia, diusulkan pendanaan kemitraan dengan Jabar. Tahap 2, sumber dana diusulkan dengan KPBU atau mix funding.

Rencananya, Rumah Sakit Pendidikan akan dibangun di kawasan kampus Unpad Jatinangor, dekat dengan jalan provinsi dan akses tol. Lokasi yang telah disiapkan untuk pembangunan Rumah Sakit ini seluas 41.868 meter persegi. Rumah Sakit yang akan dibangun merupakan Tipe A dengan kapasitas 900 tempat tidur. Direncanakan memiliki 18 layanan spesialistik dan 12 sub spesialistik,  juga akan memiliki layanan unggulan terkait infeksi dan onkologi.