REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) mencanangkan pendidikan vokasi atau politeknik pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Setidaknya ada empat disiplin keilmuan yang akan menjadi fokus politeknik pada PTKI, yaitu makanan, fashion atau tata busana, seni, dan pariwisata.
Dirjen Pendis Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan keempat disiplin tersebut sangat penting, mengingat perkembangan dan minat pasar begitu besar.
"Saat ini halal food, fashion atau busana Islami, seni Islami dan pariwisata halal sedang digandrungi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kita akan bentuk politeknik yang fokus pada empat hal tersebut," katanya melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Jumat (12/3).
Ia juga menegaskan di era revolusi industri 4.0 itu PTKI harus memikirkan keterampilan atau keahlian peserta didik agar mereka dapat berkembang dan memenuhi permintaan pasar.
"Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memiliki tugas besar, yaitu mengokohkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang bisa dan mempu menjawab kebutuhan masyarakat," kata Ramdhani.
Ia mengatakan, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penugasan keahlian terapan tertentu. Saat ini sudah ada 44 politeknik negeri yang berkembang di Indonesia. Dari jumlah tersebut, belum ada yang berada di bawah koordinasi Kemenag.
Ia menerangkan, dengan pendidikan vokasi, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi. Pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan.
"Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan pondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu untuk menghadirkan pendidikan agama,” ujarnya.