Jumat 12 Mar 2021 13:40 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Sudah Negatif Covid-19

Bupati Ciamis dan wakil selesai menjalani isolasi. Hasil swabnya sudah negatif Covid.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui akun Youtube, Sabtu (27/2).
Foto: Tangkapan Layar
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui akun Youtube, Sabtu (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Yana D Putra telah selesai menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya sudah dipastikan negatif.

Kepala Bagian Protokol dan Kominikasi Pimpinan, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengatakan keduanya sudah dipastikan negatif Covid-19 melalui tes usap (swab).

"Mereka berdua sudah melewati masa isolasi. Mereka juga sudah di-swab ulang dan hasilnya negatif," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (12/3).

Ani menjelaskan, saat ini Bupati dan Wakil Bupati Ciamis belum bisa bekerja lantaran masih dalam masa pemantauan tim medis. Rencananya, mereka berdua mulai efektif bekerja setelah menjalani swab kedua dan ada hasil resmi dari tim medis.

Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Ciamis terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (27/2). Kedua pimpinan daerah itu berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Ketika diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya langsung menjalani isolasi mandiri. Bupati Herdiat beserta keluarga menjalani isolasi mandiri di Pendopo Ciamis. Sedangkan Wakil Bupati Yana beserta istri menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya.

Keduanya terkonfirmasi positif meski sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Kendati demikian, penyebab terpaparnya Bupati dan Wakil Bupati Ciamis bukan disebabkan pemberian vaksin.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Bayu Yudiawan, mengatakan bahwa Bupati dan Wabup dipastikan bukan terpapar akibat vaksin Covid-19. Ia menjelaskan, kedua pimpinanya tertular Covid-19 dari lingkungan sekitar.

"Antibodi spesifik (kekebalan spesifik) setelah divaksin membutuhkan waktu untuk menjadi optimal sekitar satu bulan dan masih perlu penguatan (booster) suntikan kedua supaya antibodi bisa lebih optimal. Itu berkesinambungan dan membutuhkan waktu yang variatif rata-rata satu bulan," ujar dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement