REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan membangun pasar darurat untuk menampung pedagang pascaterbakarnya Pasar Kota Banjarnegara, Kamis (11/3) malam. Pasar darurat rencananya tidak jauh dari lokasi pasar terbakar.
''Lokasi pasar darurat berada di halaman stadion, sehingga tidak terlalu jauh dari lokasi pasar yang lama,'' jelas Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, saat meninjau lokasi pasar yang terbakar, Jumat (12/3) pagi.
Dia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, mengenai nasib para pedagang di pasar tersebut. Terutama menyangkut masalah kelanjutan usaha para pedagang, agar tetap bisa beraktivitas. ''Dalam rapat saya tekankan untuk tidak saling lempar-melempar tanggung jawab mengenai penyebab kebakaran,'' jelasnya.
Bupati memastikan, untuk pasar induk yang tidak sampai terbakar, akan tetap beroperasi seperti biasa. Namun untuk bagian pasar sayur yang terbakar, aktivitas pedagangnya akan dipindah ke pasar darurat. ''Selama pembangunan pasar darurat, aktivitas pedagang dialihkan sementara ke pasar unggas,'' katanya.
Pasar Kota Banjarnegara yang merupakan pasar utama perdagangan sayur mayur, terbakar pada Kamis (11/3) malam. Lokasi pasar ini berhimpitan dengan Pasar induk Kota Banjarnegara. Api diketahui mulai berkobar seusai Maghrib.
Setelah diketahui adanya api, empat unit mobil pemadam kebakaran Banjarnegara langsung diterjunkan untuk melakukan pemadaman. Namun mengingat besarnya kobaran api, Pemkab Banjarnegara meminta bantuan dari Pemkab Banyumas yang mengirimkan dua unit mobil pemadam, Wonosobo 2 unit mobil pemadam, Purbalingga 2 unit mobil pemadam, dan Purworejo 1 unit mobil pemadam.
Tim pemadam gabungan baru berhasil memadamkan api sekitar pukul 22.30.
Dalam musibah tersebut, tidak dilaporkan adanya korban jiwa atau luka. Namun Dinas Perindagkop-UKM mendata, hampir seluruh kios dan los yang ada di bangunan pasar tersebut terbakar. Di kios pasar tersebut ada 205 kios dan 433 los di lantai I, serta 116 kios dan 856 los di lantai II. Mengenai penyebab kebakaran, pihak berwenang memperkirakan akibat adanya korsleting listrik di lantai II.