Jatim Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 140 Miliar
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri BUMN Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian asal Jawa Timur senilai 140 miliar di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jumat (12/3). | Foto: Pemprov Jatim
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri BUMN Erick Thohir melepas ekspor produk pertanian asal Jawa Timur senilai 140 miliar di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jumat (12/3).
Mentan SYL menjelaskan, saat yang bersamaan, secara nasional pihaknya memfasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81,3 ribu ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1,264 triliun.
"Tetapi yang ditempat ini yakni di Teluk Lamong produk pertanian asal Provinsi Jatim yang kita lepas senilai Rp 140,03 miliar dengan total volume 5,4 ribu ton dan 757 batang ke dua belas negara tujuan sekaligus," ujar Syahrul.
Ia mengungkapkan, kontribusi terbesar berasal dari sub sektor perkebunan sebesar 78,9 persen. Kemudian sisasanya berasal dari sub sektor tanaman pangan, peternakan, dan hortikultura. Syahrul menambahkan, produk pertanian yang diekspor antara lain berupa sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, dan cengkih.
Menurutnya, sinergi lintas kementerian harus terus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah pandemi Covid-19. Ia menegaskan, di tengah pandemi, kerja tidak bisa satu sektor saja, dan harus hand to hand.
"Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian kita," katanya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memgutarakan rasa syukurnya atas pelepasan ekspor asal Provinsi Jatim yang cukup besar. Langkah strategis ini dilakukan untuk memastikan pasar ekspor produk pertanian Indonesia, menjadi salah satu penggaet devisa negara.
"Kita bisa lihat kita penghasil, penjual, pengekspor kopi salah satu yang terbaik di dunia, dan kita juga ingin menjual barang-barang prosfektif Indonesia seperti sarang walet untuk memastikan ekspor menjadi salah satu pendorong devisa negara," ujar dia.
Lutfi berharap, Indonesia bisa berevolusi dari negara penjual barang setengah jadi dan barang mentah, menjadi negara penjual barang jadi berindustri dengan industri teknologi tinggi. "Semoga ke depan Jatim menjadi eksportir dari barang barang ekspor Indonesia," katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Kementerian Pertanian di bawah arahan Syahrul Yasin Limpo terus memberikan penguatan sektor pertanian di Provinsi Jatim.
Ke depan, Jatim akan terus berupaya menghasilkan produk yang sudah diolah dan siap diolah untuk menjadi pasokan pasar internasional.
Ia berharap sejumlah menteri juga terus memberi penguatan pada pertanian di Jatim. Sehingga konsep petik, olah, dan jual bisa segera direalisasikan secara luas.