REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer menyoroti lambannya pergerakan para pemain MU saat diimbangi AC Milan 1-1 dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Old Trafford, Inggris, Jumat (12/3) dini hari WIB. Statistik memperlihatkan penguasaan bola kedua tim cukup berimbang hampir 50-50, tetapi pasukan Iblis Merah kalah agresif dalam urusan melancarkan serangan.
Dibanding Milan yang melepaskan 15 percobaan sepanjang laga, MU membukukan hanya tujuh percobaan yang dua di antaranya menemui sasaran. Dari sekian kesempatan itu hanya satu yang berbuah gol ketika talenta muda Amad Diallo menjebol gawang tim tamu lima menit memasuki babak kedua. Sayangnya keunggulan itu raib di pengujung laga akibat gol Simon Kjaer lewat serangan pemungkas Milan.
"Tentu kami sangat kecewa kebobolan dari salah satu peluang terakhir pertandingan," kata Solskjaer sebagaimana dilansir laman resmi UEFA. "Saya melihat Dean Henderson menyelamatkannya, tetapi struktur yang membuat kami kalah."
MU, lanjut Solskjaer, memiliki garis pertahanan terlalu dalam dan kesulitan keluar dari tekanan. "Kami seharusnya segera mengantisipasi bola dengan para pemain yang ada di sana," ujarnya menambahkan.
Solskjaer menyebut hasil imbang kali ini sebagai pelajaran berharga bagi MU yang selanjutnya akan bertandang ke San Siro untuk leg kedua sepekan lagi. Ia juga menegaskan bahwa nasib MU maupun Milan baru akan ditentukan di leg kedua nanti.
"Kami terlalu lambat saat menguasai bola. Ini pelajaran bahwa kami harus terus menjaga performa setiap pekan. Kami bermain melawan tim bagus, hasil imbang rasanya adil," jelas pelatih asal Norwegia itu. "Tentu ini membuat keadaan lebih sulit bagi kami, tetapi pada akhirnya semua akan ditentukan di leg kedua."