REPUBLIKA.CO.ID, PIRAEUS -- Arsenal berhasil membungkam Olimpiakos, 3-1, di leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (12/3) dini hari WIB. Gol Martin Oodegard, Gabriel Magalhaes, dan Mohamed Elneny berhasil membawa The Gunners mengatasi perlawanan Olimpiakos dalam laga yang digelar di Georgios Karaiskakis tersebut. Kendati begitu, kemenangan itu tidak diraih Arsenal dengan mudah. Kesalahan di lini belakang Arsenal membuat striker Olimpiakos, Youssef El-Arabi, mampu mencetak gol pada menit ke-58.
Gol Arabi ini pun berhasil menyamakan kedudukan setelah Arsenal unggul lebih dulu lewat gol Oodegard pada menit ke-34. Gol Arabi itu muncul hadir lewat kesalahan yang dilakukan kiper Arsenal, Bernd Leno, dan Dani Ceballos. Berniat membangun permainan dari lini belakang, Leno memberikan operan ke Ceballos, yang baru masuk sebagai pemain pengganti.
Gelandang asal Spanyol itu gagal menguasai bola dan direbut oleh pemain Olimpiakos. Arabi pun dengan mudah menaklukkan Leno setelah kiper asal Jerman itu berada di luar posisinya. Beruntung, Arsenal bisa pulang dengan kemenangan setelah Gabriel Magalhaes menyambut sepak pojok Willian pada menit ke-79, kemudian diikuti dengan gol Elneny pada menit ke-85.
Terlepas dari kemenangan tersebut, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tetap menyoroti blunder anak-anak asuhnya yang berujung pada gol Olimpiakos di laga tersebut. Pelatih asal Spanyol itu pun mengaku sepakat dengan anggapan yang menyebut, musuh terbesar Arsenal sebenarnya datang dari diri mereka sendiri.
''Anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Gol yang bisa mereka buat, dan gol yang berhasil kami ciptakan, datang dari penampilan kami sendiri. Apabila bisa mengurangi blunder dan kesalaha-kesalahan itu, kami akan tampil lebih baik,'' kata Arteta seperti dilansir The National, Jumat (12/3).
Mantan kapten dan gelandang Arsenal itu berharap, anak-anak asuhnya bisa segera menghentikan melakukan blunder tersebut. Kekalahan menjadi ancaman terbesar apabila kesalahan dan blunder itu tetap dilakukan.
Kendati begitu, Arteta menyebut, blunder itu muncul merpakan resiko dari gaya permainan yang ingin diterapkannya di The Gunners. Eks asisten pelatih Manchester City itu agaknya menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk bisa membangun permainan dari lini belakang, sembari berharap bisa mengejutkan tim lawan dengan aliran bola yang cepat ke lini depan.
Gaya permainan ini tentu memiliki risiko tersendiri apabila tim lawan bisa melakukan pressing ketat dan merebut kendali bola saat The Gunners baru berupaya membangun serangan di bidang lapangan sendiri.
''Ini menjadi tanggung jawab saya. Saya yang membuat mereka bermain seperti itu. ini soal mengetahui resiko dan ganjaran positif dalam pola permainan yang kami inginkan. Namun, kami mesti bisa memperbaiki hal itu. Kesalahan dan blunder akan menurunkan kepercayaan diri dan meningkatkan tensi buat tim ini. Di sisi lain, blunder itu membuat tim lawan kian percaya diri. Hal ini yang harus kami hindari,'' kata Arteta.