REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Staf yang bekerja di belakang layar untuk wawancara lengkap Meghan Markle dan Pangeran Harry dengan Oprah Winfrey, menurut sebuah sumber, diminta untuk tetap bungkam tentang peristiwa mengejutkan tersebut. Bahkan para staf tersebut diminta untuk menandatangani ‘perintah bungkam’, berdasarkan laporan yang diterima.
Seorang sumber berkata kepada The Sun, mereka yang bekerja di lokasi syuting harus menandatangani non disclosure aggrement (NDA) tentang acara hari itu.
Joe Pugliese, yang mengambil gambar selama wawancara, memberi tahu surat kabar jika dia dan lainnya terlibat dalam penandatanganan perintah bungkam. “Maaf saya tidak bisa membicarakan hal itu. Harpo tidak bisa dibantah,” katanya seperti dilansir the Mirror, Jumat (12/3).
Harpo Productionsa merupakan nama perusahaan produksi Winfrey yang menyusun acara TV berdurasi dua jam tersebut. NDA merupakan hal yang biasa di ranah industri hiburan untuk menhentikan informasi bocor ke penonton sebelum tanggal siaran tiba.
Pasangan tersebut berbicara secara terus terang kepada Oprah yang merupakan sahabat Meghan, mengenai alasan mereka mundur sebagai anggota Keluarga Kerajaan. Pasangan tersebut dikatakan belum dibayar untuk wawancara tersebut.
Tahun lalu, Meghan dan Harry menandatangani kesepakatan senilai 100 juta Poundsterling dengan Netflix, sebelum mengumumkan mereka bergabung dengan Spotify untuk meluncurkan podcast mereka sendiri.
Keputusan mereka untuk menyiarkan obrolan keluar-kerajaan mereka yang eksplosif di TV terbukti menjadi pemenang dengan rating yang besar. Sebanyak 17 juta orang menonton hasil wawancara tersebut di saluran CBS pada Ahad (7/3) malam.
Sementara, hasil wawancara Oprah ini menarik 11 juta penonton melalui ITV pada malam berikutnya ketika penonton menanjak untuk mendengar apa yang dikatakan duo yang memecah belah itu.