Sabtu 13 Mar 2021 06:25 WIB

Pengelolaan Terminal Harjamukti Diharapkan Gandeng Swasta

Hal tersebut guna mengurangi ketergantungan terhadap APBN yang terbatas.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kondisi Terminal Harjamukti beserta armada bus penumpang di Cirebon, Jawa Barat,  Kamis (20/12) malam.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kondisi Terminal Harjamukti beserta armada bus penumpang di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (20/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan, pengelolaan terminal bus tipe A Harjamukti, Cirebon dapat melibatkan pihak swasta. Hal tersebut, menurutnya, dapat mengurangi ketergantungan terhadap APBN yang terbatas. 

“Bayangkan kalau kita ada 100 terminal, setiap titik harus kita biayai, berapa banyak uang yang harus kita keluarkan," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (12/3). 

Di sisi lain, kata Budi, pemerintah banyak membangun infrastruktur transportasi lainnya di seluruh Indonesia. Untuk itu, Budi mengharapkan, agar pembangunan terminal tersebut bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta. 

photo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kondisi Terminal Harjamukti beserta armada bus penumpang di Cirebon, Jawa Barat. - (Republika/Dedy D Nasution)
 

"Ini supaya terminal bisa membiayai dirinya sendiri melalui capex atau opex," tutur Budi.

Saat ini revitalisasi Terminal Harjamukti tengah dilkukan oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub. Selain dapat mengoptimalkan pelayanan, Budi meminta juga harus mengekspose kearifan lokal. 

Budi mengapresiasi, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub yang berupaya melakukan pembangunan  dan telah melakukan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah. Budi meminta, progres pembangunan tersebut dapat dimonitor dengan baik sehingga bisa diselesaikan tepat waktu.

Selain itu, Budi juga mengapresiasi, inovasi yang dilakukan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub dalam upaya memecahkan masalah uji kir di daerah. “Ini kejutan dari Pak Dirjen Perhubungan Darat. Kendaraan uji KIR keliling ini nanti akan kita berikan kepada BPTD Jawa Barat yang akan melakukan uji kir. Satu alat itu bisa mencakup tiga sampai 10 kabupaten," ungkap Budi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement