Sabtu 13 Mar 2021 07:56 WIB

Turki-Mesir Lakukan Kontak Diplomatik, Ini Kata Erdogan

Turki mengonfirmasi kontak diplomatik dengan Mesir di tingkat intelijen dan Kemenlu

Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Presidensi Turki via AP, Pool
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir dan menginginkan kerja sama lebih lanjut. Ini adalah pengumuman kontak diplomatik pertama setelah militer Mesir menggulingkan seorang presiden Ikhwanul Muslimin yang dekat dengan Ankara, Muhammad Mursi, pada 2013.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kontak itu tidak pada tingkat tertinggi. "Namun tepat di bawah tingkat tertinggi. Kami berharap kami dapat melanjutkan proses ini dengan Mesir dengan lebih kuat," ujarnya.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, pun menyatakan memiliki kontak dengan Mesir baik di tingkat intelijen maupun di tingkat Kementerian Luar Negeri. "Kontak di tingkat diplomatik telah dimulai," katanya.

Sebanyak dua sumber intelijen Mesir mengatakan Turki telah mengusulkan pertemuan untuk membahas kerja sama. Seorang pejabat keamanan Mesir menerima panggilan telepon dari seorang pejabat intelijen Turki pada Kamis (11/3).

Menurut sumber intelijen Mesir, panggilan ini menjelaskan keinginan Turki untuk pertemuan di Kairo untuk membahas kerja sama ekonomi, politik dan diplomatik. Pejabat Mesir menyambut baik seruan tersebut dan berjanji untuk menanggapi secepat mungkin. Panggilan itu menyusul kontak tidak resmi antara pejabat keamanan Mesir dan Turki yang menghindari pembahasan konflik.

Tapi, mereka menyatakan bahwa kontak itu masih awal. Laporan di kantor berita pemerintah Mesir MENA pun mendukung tersebut.  Laporan itu menyatakan, tidak ada yang dapat digambarkan sebagai kelanjutan komunikasi diplomatik antara kedua negara.

Mesir mengharapkan negara mana pun yang memiliki hubungan normal dengannya untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum internasional dan bertetangga yang baik.

Mencairnya hubungan antara dua kekuatan regional itu dapat berdampak di sekitar Timur Tengah. Kairo dan Ankara berusaha memengaruhi peristiwa di berbagai titik panas dan berdiri di sisi yang berlawanan dalam sengketa maritim Mediterania.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement