REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand pada Jumat (12/3) menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca menyusul larangan di beberapa negara Eropa atas laporan pembekuan darah yang parah atau fatal pada orang yang telah disuntikkan vaksin tersebut.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan beberapa anggota kabinet dijadwalkan akan divaksinasi pada Jumat pagi (12/3), tetapi rencana itu tiba-tiba dibatalkan, menurut harian lokal Bangkok Post. Sebagian warga ditetapkan untuk menerima vaksin AstraZeneca, sementara lainnya dari China Sinovac. Saat ini semua vaksinasi telah ditangguhkan.
Langkah itu diambil setelah sejumlah negara, termasuk Denmark, Norwegia, Italia, Austria, dan Bulgaria menghentikan penggunaan vaksin itu. Dosis vaksin AstraZeneca yang dikirim ke Thailand bukanlah bagian dari kelompok yang kontroversial, kata harian itu mengutip Prof Dr. Prasit Watanapa, dekan Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol.
Dia menambahkan penyelidikan sudah dilakukan dan jika vaksin sudah habis, pemerintah akan melanjutkan proses penyuntikan.