REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Jumat (12/3) mengumumkan rincian paket reformasi ekonomi barunya seperti yang dijanjikan oleh presiden negara itu pada November lalu.

"Paket itu bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi Turki atas dasar investasi, produksi, pekerjaan, dan ekspor," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Pertemuan Pengantar Reformasi Ekonomi di Pusat Kongres Halic di Istanbul.

Turki akan meningkatkan potensi pertumbuhannya melalui peningkatan efisiensi produksi berkat paket reformasi ini, kata Erdogan.

"Kami ingin mengembangkan ekonomi domestik dan nasional yang memecahkan rekor ekspor dengan lebih sedikit input impor dan produksi yang lebih bernilai tambah," kata Presiden Turki.

Turki berhasil melewati krisis ekonomi global 2009 dan krisis pasca-2013 baik dalam politik maupun ekonomi untuk menjaga target 2023 tetap dalam jangkauan, ujar Erdogan.

"Kami akan mencapai tujuan kami dengan bekerja siang dan malam untuk menjadikan Turki salah satu dari 10 ekonomi teratas dunia," tutur dia.

Menyoroti kebijakan makroekonomi dan struktural membentuk tulang punggung reformasi ekonomi baru Turki, Erdogan mengatakan Turki berfokus pada keuangan publik, inflasi, sektor keuangan, neraca transaksi berjalan, dan lapangan kerja sebagai bagian dari stabilitas makroekonomi.

Mendorong investasi, melonggarkan perdagangan dalam negeri, kebijakan persaingan, pengawasan dan pengendalian pasar ada dalam paket reformasi sebagai bagian dari kebijakan struktural.

Keuangan publik yang lebih kuat

Ikuti Whatsapp Channel Republika