Ahad 14 Mar 2021 01:50 WIB

Cut Memey Gelar Acara Amal Bantu Korban Pelecehan

Hingga kini masih banyak perempuan yang merasa tidak aman dan dilecehkan.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Friska Yolandha
Cut Memey, aktris sekaligus instruktur olahraga, telah mengadakan Master Class STRONG Nation virtual gratis guna menggalang donasi yang akan membantu perempuan korban pelecehan di Indonesia.
Foto: Instagram
Cut Memey, aktris sekaligus instruktur olahraga, telah mengadakan Master Class STRONG Nation virtual gratis guna menggalang donasi yang akan membantu perempuan korban pelecehan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cut Memey, aktris sekaligus instruktur olahraga, telah mengadakan Master Class STRONG Nation virtual gratis guna menggalang donasi yang akan membantu perempuan korban pelecehan di Indonesia. Penggalangan dana ini diikuti oleh 70 peserta, dan diarahkan oleh 8 instruktur perempuan STRONG Nation dari seluruh dunia.

Cut Memey mengatakan bahwa hingga kini masih banyak perempuan di dunia khususnya Indonesia yang merasa tidak aman dan dilecehkan. Lewat kegiatan ini, Cut ingin mentransfer energi positif kepada semua perempuan.

"Di era modern, meski kemajuan sudah terlihat, tidak ada ruang untuk merasa puas, karena masih ada kesenjangan gender dan kesempatan kerja yang tidak setara, hingga kekerasan fisik yang terjadi dimana-mana hingga saat ini,” ujar Cut Memey dalam keterangan tertulis yang diterima, akhir pekan ini.

Dana yang terkumpul dari Master Class ini akan disumbangkan kepada Yayasan Pulih, sebuah organisasi nirlaba berbasis komunitas di Indonesia, yang memberikan pemulihan psikologis dan pemberdayaan psikososial terhadap korban kekerasan rumah tangga dan pelecehan seksual.

World Health Organization menyatakan bahwa sekiranya 1 dari 3 wanita di seluruh dunia mengalami kekerasan dalam hidup mereka. Di Asia Tenggara, 40,2 persen penduduk dilaporkan mengalami kekerasan fisik dan seksual, angka tertinggi setelah Afrika jika dibandingkan dengan wilayah lain di dunia. Di Indonesia, tercatat 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2020, menurut laporan Komnas Perempuan. Tahun 2019 mencatat rekor tertinggi, dengan 431.471 kasus.

Manager Public Relations Yayasan Pulih, Wawan Suwandi mengatakan, hingga saat ini, perempuan menjadi pihak yang paling banyak menjadi korban kekerasan, baik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan dalam pacaran (KDP), maupun kekerasan seksual. Apalagi dalam konteks kekerasan seksual, saat ini Indonesia masih belum memiliki payung hukum yang secara spesifik melindungi para korban. 

"Selain itu, korban kekerasan biasanya enggan melaporkan kasus yang menimpa karena khawatir laporan sulit diproses dan juga situasi psikologi khas korban kekerasan yang membuat korban memilih menunda atau tidak melaporkan kasusnya," kata Wawan.

Hingga hari Senin 8 Maret, sesi virtual yang diselenggarakan oleh Cut Memey, Ai Lee Syarief, dan girls squad STRONG Nation telah berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 11 juta untuk mendukung program pemulihan Yayasan Pulih bagi perempuan korban pelecehan di Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement