Ahad 14 Mar 2021 07:40 WIB

Polisi Diduga Bunuh Perempuan di London Hadir di Sidang

Polisi London Wayne Couzens didakwa pasal penculikan dan pembunuhan Sarah Evarard.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi London yang diduga pelaku dihadirkan dalam persidangan kasus penculikan dan pembunuhan seorang perempuan yang memicu kemarahan masyarakat Inggris. Kasus tersebut mendorong perdebatan mengenai keamanan dan keselamatan perempuan di jalan.

Wayne Couzens didakwa pasal penculikan dan pembunuhan Sarah Evarard yang hilang pada 3 Maret lalu dalam perjalanan pulang dari rumah temannya. Jenazah perempuan berusia 33 tahun itu ditemukan di hutan sekitar 50 mil selatan Inggris.

Pembunuhannya mendorong banyak perempuan menceritakan pengalaman dan ketakutan mereka berjalan sendiri pada malam hari. Perempuan-perempuan Negeri Tiga Singa menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mencegah pembunuhan serupa kembali terjadi.

Dalam sidang yang digelar di London’s Westminster Magistrates’ Court itu Couzens mengenakan pakaian warna abu-abu. Ia hanya berbicara untuk mengkonfirmasi identitasnya dan masih ditahan.

Pengacaranya tidak mengajukan banding atas dakwaannya sebelum sidang penuh yang dijadwalkan pada Selasa (16/3) mendatang.

Couzens disebut bergabung dengan Kepolisian Metropolitan London pada tahun 2018 dan bekerja menjaga keamanan di kedutaan-kedutaan besar.

Masyarakat menggelar upacara berkabung untuk mengenang Evarard di dekat jenazahnya ditemukan. Tetapi panitia membatalkan acara berkabung pada Sabtu (13/3) pagi setelah polisi mengatakan mereka dapat melanggar peraturan pembatasan sosial Covid-19.

"Mengingat lemahnya keterlibatan konstruktif dari Kepolisian Metropolitan, kami tidak bisa merasa kami dapat yakin untuk melanjutkan acara malam ini," kata panitia dari organisasi Reclaim These Streets dalam pernyataan mereka.

Para anggota organisasi itu meletakan bunga di depan panggung di Clapham Common di London. Dekat acara berkabung rencananya digelar. Peraturan pembatasan sosial Inggris melarang orang berkumpul di luar ruang dengan yang bukan keluarga.

"Kami tidak seang acara ini dibatalkan, tapi ini hal yang benar dilakukan mengingat ancaman nyata Covid-19," kata Komandan Kepolisian Metropolitan London Catherine Roper.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement