Ahad 14 Mar 2021 08:25 WIB

Anthony Fauci: 30 Persen Penyintas Covid-19 Idap Long Covid

Anthony Fauci lakukan studi besar 'Long Covid' dengan biaya Rp 16 triliun.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Anthony Fauci lakukan studi besar 'Long Covid' dengan biaya Rp 16 triliun.
Foto: AP/Alex Brandon
Anthony Fauci lakukan studi besar 'Long Covid' dengan biaya Rp 16 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala penasihat medis untuk Presiden AS dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dr. Anthony Fauci berbicara tentang dampak Covid-19 jangka panjang, atau post-acute sequelae or SARS-CoV-2 (PASC). Dia dan tim kesehatan melakukan studi besar berbiaya 1,15 miliar dolar AS (sekitar Rp 16 triliun) untuk melihat dampak Covid-19 jangka panjang. Studi dilakukan pada berbagai kelompok.

“Persentase orang tertentu, sekitar 25 persen hingga 30 persen setelah dinyatakan bersih dari virus, mereka masih memiliki gejala terus menerus, yang dapat hilang beberapa bulan,” kata Fauci dilansir Eat This, Not That!, Ahad (26/2). Berikut daftar gejala PASC yang dibuat dr Fauci.

Baca Juga

 

1. Merasa sangat lelah

Jika Anda menderita dampak Covid-19 jangka panjang, kelelahan bisa menjadi kondisi yang sangat ekstrim. Gejalanya bukan kantuk biasa, seperti setelah menjalani hari yang melelahkan. Gejalanya menurut dia sangat sugestif dari myalgic encephalomyelitis atau sindrom kelelahan kronis (ME/CFS). Terkait kondisi itu, CDC mengatakan seseorang akan memiliki keinginan sangat rendah melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sebelum sakit. Orang dengan ME/CFS memiliki kelelahan yang sangat berbeda dari sekdar lelah.

 

2. Nyeri otot

Dikenal sebagai mialgia, Fauci mengatakan nyeri dan nyeri otot bisa menjadi tanda umum menderita PASC. Virus mengganggu seluruh bagian tubuh. Pada Desember, Fauci mengumpulkan pakar di semua bidang, seperti, kardiovaskular, paru, ginjal, neurologis, imunologis, dan pediatri untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dengan sindrom yang membingungkan itu.

 

3. Mengalami disregulasi suhu

Penderita PASC mungkin melihat perubahan suhu dengan cepat. Sebuah laporan menyebut, masalah medis dan neurologis yang mengganggu aliran informasi sensorik dan/atau keluaran motorik mengurangi kemampuan sistem untuk menilai dan meningkatkan respons terhadap perubahan suhu. Selain itu, kerusakan langsung pada pengontrol hipotalamus dapat menyebabkan disregulasi kontrol suhu.

 

4. Mengalami gangguan tidur

Di Catch-22, tidur malam yang nyenyak dapat membantu membuat PASC lebih dapat ditoleransi, tetapi PASC membuat tidur malam yang nyenyak terkadang menjadi tidak mungkin.

 

5. Mungkin memiliki kabut otak

Dokter Fauci mengatakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan fokus atau berkonsentrasi adalah sesuatu yang harus diperhatikan dengan sangat cermat. CDC melaporkan pasien sering mengatakan mereka memiliki brain fog untuk menggambarkan masalah itu karena mereka merasa “terjebak dalam kabut” dan tidak dapat berpikir jernih.

Apa yang harus dilakukan jika merasakan gejala itu? Dalam Pengarahan Tim Penanggulangan Covid-19 Gedung Putih, Fauci berharap pengobatan yang ada dapat diterapkan pada PASC, tetapi saat ini belum ada obatnya. Dia menyarankan pasien bisa berbicara dengan profesional medis tentang Long Covid, temukan seseorang yang tahu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement