REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan farmasi AstraZeneca kembali memangkas pasokan vaksin Covid-19 yang dikirim ke Uni Eropa. Langkah itu dikatakan menyusul pembatasan ekspor vaksin mereka.
"AstraZeneca menyesal mengumumkan pengurangan pengiriman vaksin Covid-19 ke Uni Eropa meskipun bekerja tanpa lelah untuk mempercepat pasokan, "kata seorang juru bicara AstraZeneca pada AFP dilansir di Euronews, Ahad (14/3).
Dihadapkan dengan kesulitan produksi, perusahaan farmasi tersebut telah memutuskan untuk menggunakan lokasi produksinya di luar UE untuk melakukan pengiriman ke blok tersebut. "Sayangnya pembatasan ekspor akan mengurangi pengiriman pada kuartal pertama dan kemungkinan pada kuartal kedua," kata dia.
Perusahaan menargetkan untuk memberikan 100 juta dosis di paruh pertama tahun ini. Sebanyak 30 juta di kuartal pertama dan 70 juta di kuartal kedua.
Komisi Eropa, yang merundingkan kontrak vaksin atas nama 27 negara anggotanya, telah banyak dikritik karena pengiriman yang lambat di Eropa. Komisi itu menargetkan memvaksinasi 70 persen warga pada akhir musim panas.