REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Jumat (12/3) mengatakan, situasi Covid-19 di kawasan Paris sangat genting. Otoritas, kata dia, siap mengambil langkah baru. Tidak disinggung pengumuman pembatasan jam malam yang lebih ketat atau penguncian lokal dalam pernyataannya.
Meski kasus Covid-19 melonjak, pemerintah Presiden Emmanuel Macron hingga saat ini belum menyatakan penguncian nasional lanjutan. Marcon lebih memilih memperketat penguncian lokal di kota terdampak parah pandemi seperti Nice dan Duunkirk.
"Saya meminta semua masyarakat dan terutama warga ibu kota, agar sangat berhati-hati, menggunakan masker dan mematuhi aturan jaga jarak sosial. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap sistem rumah sakit," kata Castex saat kunjungan ke salah satu rumah sakit dikutip Reuters, Sabtu (14/3).
Jumlah pasien Covid-19 ICU di Prancis mencapai 4.000 untuk pertama kalinya sejak 26 November pada Jumat waktu setempat. Hampir 1.100 pasien ICU berada di kawasan Paris saja.
Di Paris dan kawasan sekitar, pengelola layanan kesehatan menyebutkan, ICU hampir kewalahan. Catex mengatakan, di kawasan Ile-de-France di sekitar Paris kampanye vaksinasi akan dipercepat akhir pekan ini, dengan pengiriman 25 ribu dosis tambahan.
Program vaksinasi Prancis mengalami penundaan logistik dan masalah pengiriman dari pihak produsen. Namun Castex menuturkan kampanye vaksinasi dipercepat dengan 329.326 dosis diberikan pada Jumat, rekor baru.