REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui UPP Kelas II Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, terus mengoptimalkan pemanfaatan tol laut. Kepala UPP Kelas II Saumlaki Hasan Sadili mengatakan saat ini tol laut membuat harga barang lebih murah.
“Berdasarkan data yang dia terima dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saat ini penurunan harga berkisar antara 10 sampai dengan 15 persen dari harga normal di Saumlaki,” kata Hasan dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (14/3).
Saat ini, ia mengatakan, jumlah muatan tol laut dan reguler yang diangkut oleh kapal tol laut ke Saumlaki semakin meningkat sejak 2018 hingga 2020. Hasan menuturkan, barang yang sampai di tangan masyarakat merupakan barang logistik yang diangkut melalui tol laut dengan biaya murah dan bersubsidi.
“Barang yang dimuat di Kapal Tol Laut dan dijual kepada masyarakat sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat berupa adanya penurunan harga. Proses sinergi, kolaborasi dengan Pemda setempat terus dilakukan agar penurunan harga semakin signifikan kedepannya,” kata Hasan.
Hasan meminta para pelaku usaha dapat secara adil menetapkan harga jual barang. Terlebih, menurutnya, para pelaku usaha sudah mendapat potongan dari segi biaya logistik dengan adanya tol laut.
Dia menambahkan, secara keseluruhan program tol laut sukses dan berjalan dengan baik dari segi konektivitas. Namun, kata dia, jika dilihat dari salah satu tujuannya, yaitu menekan disparitas harga maka harus menjadi perhatian oleh pemerintah daerah beserta dinas perindustrian, perdagangan dan ketenagakerjaan setempat.
Pemerintah daerah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar juga memohon agar kembali memberikan subsidi muatan balik tol laut pada 2021. Subsidi tersebut dinilai dapat mendongkrak muatan balik tol laut menjadi lebih maksimal.
“Karena Di Saumlaki sangat banyak memiliki potensi unggulan daerah seperti kopra, rumput laut, dan kayu dimana jumlah muatan balik yang bisa dikirimkan ke Surabaya untuk setiap voyage berkisar antara 20 sampai dengan 30 kontainer,” kata Hasan.