REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam terdahulu selalu menghormati para ulama, termasuk ketika ulama tersebut terpeleset atau salah dalam menyampaikan ajaran Islam. Para ulama tersebut tidak boleh dihina di hadapan khalayak umum meskipun salah dalam menyampaikan pendapatnya.
Sepeninggal Rasulullah memang tidak ada seorangpun yang ma’shum atau terbebas dari kesalahan. Begitu pula orang alim, dia pun tidak akan lepas dari kesalahan.
Baca Juga
Kendati demikian, seseorang yang terjatuh dalam kesalahan, janganlah kesalahannya itu digunakan untuk menjatuhkan dirinya.
Dikutip dari laman Saaid, berikut enam langkah untuk menyikapi penyimpangan ulama: