REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Satya Wacana Saints Salatiga gagal membendung Bali United Basketball pada lanjutan Kompetisi IBL Pertamax 2021 di Robinson Cisarua Resort, Bogor, Ahad (14/3). The Saints takluk 68-83. Tak berjalannya game plan, menurut pelatih Efri Meldi, menjadi penyebabnya.
Sejak awal The Saints mencoba mengawal ketat pemain senior Bali United Ponsianus 'Koming' Nyoman Indrawan. Bila lepas, akan ada dua pemain yang menutupnya. Namun rencana permainan ini, kata Meldi, tak berjalan sempurna. Sebab ketika The Saints berusaha fokus di paint area, para small man Bali United melancarkan tembakan yang jitu.
"Para pemain kami juga bermasalah dalam ball screen," kata Meldi.
Tertinggal 10-27 pada kuarter pertama, The Saints mencoba bermain full court press di kuarter kedua. Masalahnya, pemain yang menjadi penyeimbang defense kembali kurang maksimal menjalankan tugasnya. The Saints makin tertinggal jauh 26-46.
"Kami kena beberapa kali dari fast break," ujar Meldi.
Memasuki kuarter ketiga, Meldi menginstruksikan pemainnya menerapkan zone defense. Walau sempat menahan laju poin Bali United, tapi belum cukup untuk memperkecil marjin skor. Para pemain The Saints serba salah karena saat fokus menjaga di bawah ring, Bali United menambah poin lewat tembakan tiga angka Yerikho Tuasela dan Lutfi Koswara. Akhir kuarter ketiga Bali United unggul 22 poin, 71-49.
The Saints baru bisa mendekat pada kuarter akhir. Permainan full court press dari The Saints memaksa Bali United kehilangan bola. Ini dimanfaatkan The Saints untuk setidaknya memperkecil selisih skor akhir menjadi 15 poin, yakni 68-83.
"Kuarter kedua sebenarnya kami juga sudah mencoba full court press, tapi baru berhasil di kuarter akhir. Mungkin karena pemain Bali United juga sudah kelelahan," kata Meldi.
Yosua mencetak 15 angka, Desmet mengemas 13 angka dan Surliyadin menyumbang 11 poin. Koming mencetak 9 poin 9 rebound dan 3 assist. Di kubu The Saints, Alexander Franklyn mencetak 12 angka dan Antoni Erga membuat 11 poin.