REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca, kecewa berat. Timnya tak berdaya di markas Parma Calcio.
Kedua kubu bertemu pada giornata ke-27 Serie A Liga Italia. Parma unggul 2-0 atas Roma di Stadio Ennio Tardini, Ahad (14/3) malam WIB.
Fonseca menilai pertahanan skuad I Lupi terlalu mudah ditembus lawan. Saat mendulang peluang, pasukan ibu kota tak cukup efektif memanfaatkannya.
"Sebuah tim yang ingin berada di Liga Champions, tak bisa kebobolan gol seperti itu. Itu menunjukkan kurangnya konsentrasi," kata arsitek tim 48 tahun kepada DAZN, dikutip dari Football Italia, Senin (15/3).
Pada Jumat (12/3) dini hari WIB, AS Roma bertarung habis-habisan melawan Shakhtar Donetsk di ajang Liga Europa. Nampak armada La Magica kelelahan.
Roma melakoni jadwal padat. Namun Fonseca enggan mencari alibi. Ia tetap mengkritisi kinerja anak asuhnya. Roma bahkan mengizinkan tuan rumah mengontrol pertandingan.
"Kami kebobolan gol yang seharusnya bisa dihindari. Kami berjuang untuk mendapatkan peluang, tapi kami tidak cukup cepat dalam memindahkan bola," ujar Fonseca.
Pada laga ini, sang arsitek memainkan Edin Dzeko sejak awal. Eks Manchester City, gagal menembar ancaman.
Fonseca enggan menyalahkan individu. Ia melihat sang bomber kurang mendapat asupan berkualitas dari lini kedua.
"Dia tidak mendapatkan servis yang tepat. Ini bukan masalah individu, tapi masalah kolektif," ujar eks juru taktik Shakhtar itu, menegaskan.
Roma terlempar dari zona big four klasemen sementara Liga Italia. Dengan mengantongi 50 poin, rival sekota Lazio itu tertinggal dua angka dari Atalanta di posisi keempat. Masih ada 11 pertandingan tersisa.