Senin 15 Mar 2021 05:50 WIB

Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf

Seorang wanita menjadi mualaf setelah mencari kesalahan Alquran.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf. Foto:  Unsur penciptaan manusia menurut Alquran (ilustrasi)
Foto: republika
Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf. Foto: Unsur penciptaan manusia menurut Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Seorang mualaf wanita kelahiran Amerika Serikat (AS) berusia 43 tahun yang tidak disebutkan namanya menceritakan kisahnya sebelum masuk Islam ke laman About Islam. Dia mengaku telah menjadi orang yang begitu sentimen terhadap Islam.

"Saya adalah salah satu (orang yang) Islamofobia terbesar di planet ini. Mengapa? Nah, saya lahir dan besar di Amerika. Ketika 9/11 terjadi, saya berusia 23 tahun dan saya belum pernah mendengar tentang Islam atau bahkan kata Muslim," kata dia dilansir dari laman About Islam pada Ahad (14/3).

Baca Juga

Dia mengaku ketakutan dengan peristiwa tersebut dan akhirnya memilih untuk menjadi seorang Kristen. Dia juga mengajak anak-anaknya, yang berusia masing-masing tiga dan enam tahun untuk ikut dalam pilihannya.

Di samping itu, dia juga mendukung dengan lantang perang dengan Irak. Padahal, dia bahkan tidak mengetahui di mana letak Timur Tengah, yang ia tahu, itu bisa terjadi di Jerman.

"Saya bahkan menyuruh anak-anak saya duduk di pangkuan saya, pada malam kami mengebom Afghanistan, menontonnya dan memberi tahu mereka bahwa adalah hal yang baik kami melakukan ini," ujar dia.

Baca juga : Detik Kehadiran Setan di Ujung Kematian Manusia, untuk Apa?

"Saya tidak tahu apa-apa tentang Irak, Iran, Afghanistan, Palestina, tidak ada apa-apa. Tapi, saya menghabiskan waktu bertahun-tahun menyebarkan kebencian dan kebohongan buruk tentang orang, tempat, dan agama, saya tidak tahu apa-apa tentang itu dan senang melihat mereka dibom," lanjutnya.

Kemudian, pada saat Obama mencalonkan diri sebagai presiden AS untuk pertama kalinya, dia bersumpah tidak akan membiarkannya terjadi. Hal ini karena dia menganggap Obama 'Muslim', seperti yang dikatakan kebanyakan orang.

Dia kemudian mencari dan membaca Alquran untuk mencari kesalahan. Namun, ternyata Alquran mengubah hatinya, yang awalnya begitu benci terhadap islam.

"Alquran mengubah hati saya dan seluruh hidup saya. Saya menyadari bahwa Alquran tidak mengajarkan kebencian seperti yang selama ini saya percayai," kata dia.

Selanjutnya, ia mulai belajar dan mencari tahu lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi di Timur Tengah. Dia juga mencari tahu bagaimana agama lainnya datang.

"Ketika saya mempelajari kebenaran, terutama keterlibatan saya dengan pemerintah, dan betapa manipulatifnya berita kami, saya sakit selama berhari-hari. Saya menangis begitu banyak, saya hampir dehidrasi," ujarnya.

Baca juga : Esensi Nyepi Kendalikan Hawa Nafsu dan Ketamakan Korupsi

Dia mengaku tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Namun, dia juga mulai menyadari semua hal, dia pun memilih untuk mulai menyebarkan kebenaran dan berharap orang lain akan turut sadar. Dia ingin orang lain mengetahui bahwa mereka telah dibohongi dan dituntun untuk membenci yang bukan menjadi musuh yang sebenarnya.

"Saya berdoa untuk menjangkau lebih banyak orang dengan kebenaran daripada yang pernah saya lakukan dengan kebohongan," kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement