Senin 15 Mar 2021 08:38 WIB

Belanda Batalkan 43 ribu Jadwal Vaksinasi AstraZeneca

Belanda sebelumnya telah menjadwalkan 290 ribu orang ikuti jadwal vaksinasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan. Pihak berwenang Belanda terpaksa membatalkan sekitar 43 ribu jadwal vaksinasi. Kantor berita ANP melaporkan langkah ini diambil setelah pemerintah memutuskan menahan penggunaan vaksin virus corona dari AstraZeneca selama dua pekan kedepan.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan. Pihak berwenang Belanda terpaksa membatalkan sekitar 43 ribu jadwal vaksinasi. Kantor berita ANP melaporkan langkah ini diambil setelah pemerintah memutuskan menahan penggunaan vaksin virus corona dari AstraZeneca selama dua pekan kedepan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pihak berwenang Belanda terpaksa membatalkan sekitar 43 ribu jadwal vaksinasi. Kantor berita ANP melaporkan langkah ini diambil setelah pemerintah memutuskan menahan penggunaan vaksin virus corona dari AstraZeneca selama dua pekan kedepan.

Ahad (14/3) kemarin Belanda bergabung dalam daftar negara yang menahan vaksin AstraZeneca usai muncul laporan mengenai efek samping vaksin Covid-19 tersebut. Pemerintah Belanda mengatakan vaksin itu tidak akan digunakan sampai 29 Maret.

Pengumuman ini akan menunda program imunisasi Belanda yang telah memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca. Pihak berwenang telah menjadwalkan sekitar 290 ribu vaksinasi dalam dua pekan kedepan.

Sebelumnya Irlandia mengambil keputusan yang sama setelah menerima laporan dari Denmark dan Norwegia mengenai efek samping yang serius. Tiga orang petugas kesehatan Norwegia di rawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan, penggumpalan darah dan darah rendah usai disuntik vaksin AstraZeneca.