REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, Bio Farma telah memproduksi sekitar 20 juta vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi pemerintah hingga pekan lalu. Honesti menyampaikan, 14 juta dosis telah mengantongi sertifikat lot rilis dari Badan POM.
"Dari 14 juta dosis vaksin, sekitar 13 juta itu sudah kita distribusikan ke provinsi sehingga masih ada sekitar 600 ribu dosis yang masih ada di kami," ujar Honesti saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/3).
Bio Farma, Honesti mengatakan, siap mendistribusikan 600 ribu dosis vaksin ke provinsi setelah adanya permintaan dari Kemenkes. Honesti mengatakan, penanganan Covid-19 mengalami cukup banyak kemajuan, mulai dari produksi produk penanganan Covid-19, seperti avigan.
Menurut Honesti, holding BUMN farmasi juga bersiap melaksanakan program vaksin gotong royong dengan memetakan kesiapan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang dimiliki BUMN farmasi atau kerja sama dengan swasta. "Kami sudah melakukan semacam klarifikasi, meskipun masih banyak fasyankes swasta yang belum kita melakukan pengecekan terhadap kesiapannya," ucap Honesti.
Per minggu lalu, kata Honesti, terdapat 806 fasyankes yang siap melakukan proses vaksinasi dengan rincian 65 fasyankes milik Bio Farma dan jaringannya, 504 fasyankes milik BUMN, dan 237 fasyankes swasta. Honesti menilai program gotong royong akan membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19.
Baca juga : Presiden Ingin Satu Juta Per Hari, Stok Vaksin Terbatas
"Kita asumsikan, seandainya mereka bisa melakukan kemampuan 75 sampai 100 vaksinasi per hari, artinya dari 806 fasyankes kita bisa mendapatkan 2 juta sampai 3 juta vaksinasi per bulan," kata Honesti.