REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kosovo secara resmi membuka kedutaan besarnya di Yerusalem, pada Ahad (14/3). Kosovo menjadi negara Eropa pertama yang mendirikan kedutaan di kota yang statusnya disengketakan dan merupakan inti dari konflik Israel dan Palestina.
Kementerian Luar Negeri Kosovo mengatakan, pembukaan kedutaan besar di Yerusalem dilakukan setelah pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 Februari, dan KTT Kosovo-Serbia yang diadakan di Gedung Putih pada September. Kosovo mengikuti jejak Amerika Serikat dan Guatemala yang mendirikan kedutaan besarnya di Yerusalem.
"Kementerian Luar Negeri dan Diaspora mengumumkan, Kedutaan Besar Kosovo di negara Israel, dengan kantor pusat di Yerusalem, secara resmi telah dibuka," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Kosovo, dilansir Aljazirah, Senin (15/3).
Keputusan Kosovo diambil ketika Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti bertemu Presiden Serbia Aleksandar Vucic di Gedung Putih pada September dengan Presiden Donald Trump. Pembukaan Kedutaan Besar Kosovo di Yerusalem merupakan imbalan atas pengakuan Israel terhadap kemerdekaan Kosovo yang dideklarasikan pada 2008 dan mendapatkan pengakuan global secara penuh.
“Penetapan plakat dan bendera negara di Kedutaan Kosovo di Israel mencerminkan komitmen Pemerintah Kosovo untuk memenuhi janji mendirikan misi diplomatik ke Yerusalem,” kata Hoti.
Baca juga : In Picture: Makin Banyak Negara Hentikan Vaksin AstraZeneca
Kosovo dan Serbia terlibat konflik yang dipicu perseteruan antara etnis Serbia dan Albania. Pertikaian ini kemudian berlanjut dengan pernyataan kemerdekaan sepihak Kosovo dari Serbia pada 17 Februari 2008.