Senin 15 Mar 2021 14:20 WIB

Dua SD Harus Direlokasi Akibat Proyek Tol Semanan-Sunter

Pemkot mengupayakan agar penyediaan lahan untuk lokasi baru untuk kedua SDN tersebut.

Proyek pembangunan jalan tol  (ilustrasi).
Foto: Antara
Proyek pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jalan Tol Semanan-Sunter berdampak dua sekolah dasar (SD) di Jakarta Pusat harus direlokasi yang saat ini masuk dalam tahap musyawarah untuk tanah pengganti. Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Semanan-Sunter Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hartono, mengatakan SDN 07 Kebon Kosong dan SDN 02 Kebon Kosong terkena dampak dari pembebasan lahan guna pembangunan tol tersebut.

"Ada dua SD yang saat ini kami sedang melakukan musyawarah untuk tanah pengganti, yaitu untuk SD 07 Kebon Kosong dan SD 02 Kebon Kosong," kata Hartono dalam Rapat Paparan Perkembangan Proyek Strategis NasionalJalan Tol Semanan-Sunter di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Senin (15/3).

Baca Juga

Hartono menjelaskan, saat ini pemerintah kota melakukan persiapan musyawarah bentuk kerugian dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.Sementara itu, Wali kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pembongkaran di kedua SD tersebut.

Pemkot pun mengupayakan agar penyediaan lahan untuk lokasi baru untuk kedua SDN tersebut harus sesuai standar dan kelayakan berdasarkan jumlah siswa yang ada. "Tadi sudah sepakat komitmennya pihak PUPR tidak akan melakukan pembongkaran sebelum tanah penggantinya itu jadi. Hanya saja ketika mengupayakan lahan, desainnya itu harus benar-benar dibuat supaya memenuhi standar sekolah sehat," kata Dhany.

Adapun tanah pengganti yang disiapkan di SDN 07 Kebon Kosong berlokasi di Jalan Utan Panjang Barat, Kebon Kosong. Selain sekolah dasar, tanah instansi lainnya di wilayah Jakarta Pusat yang terkena dampak proyek pembangunan Jalan Tol Semanan-Sunter, yakni Panti Sosial Perlindungan Bakti Kelurahan Kebon Kosong dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Kelurahan Kebon Kosong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement