Senin 15 Mar 2021 14:28 WIB

In Picture: Akses Warga Kampung Brebes Kel Ciledug Ditutup Tembok Beton

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Warga menggendong anaknya untuk melewati tembok saat akan memasuki rumahnya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). Tembok beton sepanjang 300 meter dengan tinggi 2 meter serta dipasang kawat duri itu menutup akses menuju rumah dan tempat usaha milik warga sejak 21 Februari 2021 karena permasalahan sengketa lahan. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga menggendong anaknya untuk melewati tembok di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga menggendong anaknya untuk melewati tembok di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pengendara motor melintas di depan gerbang yang diberikan tembok karena sengketa lahan di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga memanjat tembok untuk keluar dari rumahnya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga menggendong anaknya untuk melewati tembok saat akan memasuki rumahnya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak saat memanjat tembok di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (15/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akses Warga di kawasan Kampung Brebes, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang,  Banten, ditutup oleh pemilik tanah. Untuk masuk dan keluar rumah mereka harus menaiki pagar tembok beton. 

Tembok beton sepanjang 300 meter dengan tinggi 2 meter serta dipasang kawat duri itu menutup akses menuju rumah dan tempat usaha milik warga sejak 21 Februari 2021 karena permasalahan sengketa lahan. 

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement