REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyebut, pernyataan Amien Rais yang menuding pemerintah melakukan manuver politik untuk memperpanjang masa jabatan presiden merupakan tindakan spekulasi tanpa dasar yang berujung fitnah. Ia pun mengingatkan mantan ketua MPR RI itu agar berhati-hati dalam memberikan pernyataannya.
“Pak Amien Rais harus hati-hati karena spekulasi tanpa dasar bisa disebut sebagai fitnah. Jadi hati-hati, apa yang disampaikan tanpa bukti hanya spekulasi, melontarkan teori konspirasi padahal presiden sudah mengatakan tidak ada yang namanya tiga periode,” ujar Donny kepada wartawan, Senin (15/3).
Donny menegaskan, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menolak usulan penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurut dia, Jokowi berpedoman pada konstitusi yang menyebut bahwa masa jabatan presiden hanya selama dua periode.
“Presiden sudah menegaskan menolak usulan tiga periode, buat presiden, konstitusi menggariskan dua periode dan itu yang harus dijadikan pedoman,” kata dia.
Isu penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode ini sebelumnya juga pernah muncul setahun lalu. Saat itu, Jokowi menyebut wacana itu dimunculkan karena ada pihak yang ingin menjerumuskannya hingga mencari muka kepadanya.
Jokowi mengatakan, amandemen hanya diperlukan untuk urusan haluan negara. "Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, menjerumuskan. Itu saja," kata Jokowi saat itu.